BANGLI | patrolipost.com – Bila terpilih Calon Bupati (Cabup) Bangli Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto mengaku tidak akan mengambil gaji dan tunjangan. Raden Cahyo yang diusung Partai Demokrat dan Golkar ini beralasan dana tersebut lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat. Hal tersebut diutarakan Raden Cahyo kepada media pada Senin (14/10/2024).
Pengurus pusat Partai Demokrat ini mengungkapkan kehadirannya di Bangli semata-mata ngayah/mengabdi kepada rakyat. Ke depannya jika terpilih sebagai Bupati Bangli, pihaknya memilih untuk tidak mengambil gaji, tunjangan atau fasilitas yang dikeluarkan dari kas daerah. Menurutnya menilai dana tersebut lebih baik digunakan untuk kebijakan yang lain guna kemakmuran atau mensejahterakan rakyat Bangli.
“Gaji buat apa, buat hidup saya sudah ada. Sudah dicukupkan, semesta alam sudah menyediakan yang terbaik. Waktunya kita ngayah, mengabdi kepada rakyat,” tegasnya.
Diakui jika pihaknya tidak tahu besaran gaji ataupun tunjang bupati. Namun demikian, pihaknya berkomitmen tidak mengambil gaji maupun tunjang. Raden Cahyo yang berpasangan dengan Gusti Winuntara dalam Pilkada Bangli mengatakan tidak berpikir berapa pendapatan menjadi seorang bupati akan tetapi memberikan berapa banyak kepada masyarakat.
Di sisi lain, Cabup Raden Cahyo juga mempersiapkan program-program seperti program air gratis. Bahkan pihaknya sudah melakukan penghitungan kebutuhan anggaran bila air PDAM digratiskan untuk kebutuhan masyarakat (non komersial). Melihat jumlah pelanggan PDAM saat ini, diperlukan anggaran Rp 3,7 miliar per bulan untuk melaksanakan program air gratis. Melihat kondisi APBD Bangli, untuk menjalankan program air gratis tidak menjadi persoalan.
Menurut Raden Cahyo, belum semua wilayah tersentuh layanan PDAM, sehingga perlu dicarikan sumber-sumber lainnya sehingga bisa dilakukan pengembangan.
“Dari hasil kami turun ternyata aspirasi yang kami dapatkan adalah persoalan pemenuhan air bersih, karena air merupakan kebutuhan pokok maka sudah barang tentu harus disikapi ke depannya,” kata Raden Cahyo. (750)