DENPASAR | patrolipost.com – Kegiatan pembinaan teritorial (binter) yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat (AD) secara umum berfungsi sebagai alat perekat atau pemersatu bagi hubungan atau komunikasi antara TNI AD dengan masyarakat serta komponen bangsa lainnya.
Demikian dikatakan Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Puguh Binawanto dalam amanatnya yang dibacakan Kasdim 1611/Badung Mayor Inf Arianto, SAg, ketika membuka “Apel Danramil dan Babinsa Tersebar TA 2019” di Aula Makodim 1611/Badung, Selasa (3/12).
Kegiatan yang bertemakan “Danramil dan Babinsa Profesional Kebanggaan Rakyat” ini dihelat selama dua hari (3-4 Desember 2019). Hal ini juga merupakan perintah Pimpinan TNI AD yang bertujuan untuk memantapkan kemanunggalan TNI-rakyat sebagai salah satu dari sasaran pelaksanaan binter.
“Melalui berbagai kegiatan binter yang diselenggarakan oleh TNI AD, diharapkan dapat mengeliminir permasalahan yang timbul di tengah masyarakat. Sehingga dapat tercipta kondisi wilayah yang lebih kondusif dan diharapkan dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, rasa cinta Tanah Air, serta semangat bela negara bagi warga masyarakat ataupun komponen bangsa lainnya,” kata Kasdim.
Untuk dapat tercapainya kondisi seperti ini, maka harus didukung Danramil dan Babinsa yang memiliki kemampuan, kecakapan, dan keterampilan sebagai ujung tombak atau garda terdepan pelaksana Binter TNI AD yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Untuk dapat mendukung hal tersebut TNI AD sebagai institusi juga harus konsisten melakukan langkah-langkah yang positif dan konstruktif guna tercapainya sasaran dari pelaksanaan binter tersebut.
Apel kali ini sebagai sarana untuk menyampaikan kebijakan Pimpinan TNI AD yang berkaitan dengan binter, serta berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan teritorial yang melibatkan peran serta para Danramil dan Babinsa dalam mengimplimentasikan kegiatan binter di lapangan. Sehingga muaranya adanya kesamaan visi dan misi dari seluruh jajaran TNI AD.
Dalam kegiatan ini para Danramil dan Babinsa dibekali dengan berbagai macam materi berupa teori dan praktik. Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut disesuaikan dengan bidangnya masing-masing, diantaranya materi meninggkatkan kapasitas kemampuan Danramil dan Babinsa dalam berkomunikasi dengan masyarakat saat menghadapi media massa.
Juga materi terkait upaya khusus swasembada pangan, kerja sama dengan pemda/instansi terkait dan masyarakat guna membantu pemda, membantu tugas Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Termasuk materi untuk mengatasi permasalahan sesuai tipologi wilayah, seperti separatisme, terorisme, radikalisme, dan komunis gaya baru, serta materi kemampuan menjaga dan mencegah pelanggaran hukum dalam rangka pembinaan satuan Komando Kewilayahan. (246)