DENPASAR | patrolipost.com – Ekonomi digital jadi penyelamat laju investasi internasional di Tanah Air. Perkembangan ekonomi digital di beberapa sektor mengubah pola usaha dari offline jadi online. Sempat turun tahun lalu, kini investasi mulai bergerak naik.
“Tahun lalu, laju FDI (foreign direct investment/investasi langsung dari luar negeri, red) turun di kisaran. Tapi akhir tahun lalu hingga awal tahun ini, kita lihat investasi sudah mulai kenceng lagi,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong.
Melalui siaran pers beberapa waktu lalu, Kepala BKPM itu menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang juga ikut berperan sehingga ekonomi digital dapat tumbuh dengan sangat pesat. “Ini adalah peran banyak pihak,” kata dia.
Menurut Thomas, salah satu sektor yang sangat terbantu dengan maraknya ekonomi digital adalah pariwisata. Pasalnya, pariwisata menjadi salah satu mesin bagi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dari lima lapangan kerja baru, satu dari sektor pariwisata.
Menkominfo, Rudiantara, menanggapi, investasi yang masuk dari pariwisata saat ini tidak hanya dalam urusan akomodasi perhotelan konvensional. “Di situs marketplace AirBNB misalnya, orang bisa menyewakan kamar yang ada di rumah untuk menambah penghasilan,” kata dia.
Secara terpisah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Soegeng, menambahkan, pendekatan yang ditempuh pihaknya dalam menghadapi perkembangan ekonomi digital adalah dengan menjaga keseimbangan antara upaya menggali inovasi dan menjaga stabilitas secara umum.
“Dalam upaya menggali inovasi, BI mendorong promosi inovasi dalam pengembangan ekonomi digital salah satunya dnegan menyediakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital tersebut, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital,” jelasnya.
Perkembangan industri digital memang cukup signifikan beberapa tahun terakhir. Hingga Februari 2019, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.070 usaha dengan pertumbuhan tertinggi di tiga sektor yaitu on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce.
Potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 143 juta atau 54 persen dari total populasi dengan jumlah pemilik smartphone dan mobile internet mencapai 90 juta (statista).
Riset Google dan Temasek juga menyebutkan market size ekonomi digital Indonesia mencapai USD 27 miliar dan berpotensi jadi USD 100 miliar pada 2025. Dari USD 20 miliar-25 miliar aliran investasi asing per tahun, diperkirakan 10 persennya dari sektor ekonomi digital. (yue)