Box Panel Rusak, Pengoperasian PJU di Kintamani secara Manual

pju kintamani
Kondisi penerangan jalan umum (PJU) di Kecamatan Kintamani. (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Kondisi beberapa box panel Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terpasang di beberapa titik kondisinya rusak. Akibatnya pengoperasian PJU harus dilakukan secara manual. Hal tersebut diungkapkan Kabid Teknis Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Bangli, Anak Agung Gede Hartawan, Rabu (4/9/2024).

Menurut Agung Hartawan sejatinya untuk pengoperasian PJU dilakukan secara otomatis sistem.  Dengan otomatis sistem dapat menghindari lampu PJU menyala hingga siang hari dan atau lampu PJU tidak menyala padahal hari sudah gelap.

”Dengan otomatis sistem dapat mengefesiansi penggunaan daya listrik, karena penggunaan listrik telah diatur sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Namun demikian sejak bulan Juli terpantau ada beberapa box panel yang di dalamnya memuat piranti otomatis sistem rusak sehingga pengoperasian PJU terpaksa harus dilakukan secara manual. Dari hasil pendataan box panel rusak terdapat di beberapa titik di antaranya di ruas jalan Penelokan- Batur, Kintamani, Jalan Ngurah Rai, Kawasan permukiman LC Bukal, Banjar Petak dan jalur Kubu-Penglipuran.

”Untuk jalur Penelokan-Batur ada 7 box panel yang rusak, jika ditotal ada belasan box panel yang rusak,” ungkapnya.

Lanjut Agung Hartawan agar masyarakat tetap mendapat pelayanan PJU di areal box panel yang rusak maka staf di kantor ditugaskan untuk menghidupkan dan mematikan lampu PJU secara manual.

”Untuk tugas staf diatur sesuai dengan alamat tempat tinggal, jika tinggal di Kintamani maka mereka bertugas mengcover areal PJU Kintamani,” sebutnya.

Disinggung terkait kondisi PJU, secara umum kondisi masih normal, walaupun ada beberapa titik yang rusak. Dari total jumlah PJU sebanyak 1.027 titik terdata 36 PJU rusak. Sejatinya untuk anggaran perbaikan box panel dan PJU yang rusak sudah sempat diusulkan di APBD Perubahan, namun anggaran belum terealisasi.

”Jika terjadi kerusakan PJU ringan atau tidak sampai mengganti komponen pasti langsung kami perbaiki, jika sampai harus ganti komponen tentu harus menunggu spare part  pengganti,” jelas Agung Hartawan. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.