DENPASAR | patrolipost.com – Untuk menangkap lebih banyak peluang pasar wisatawan upaya mempromosikan pariwisata Labuan Bajo Flores di panggung nasional hingga internasional terus gencar dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Salah satunya dengan meluncurkan Travel Pattern (peta perjalanan) 30 Desa Wisata Tematik khas Nusa Tenggara Timur dari wilayah Flores, Alor, Lembata dan Cagar Biosfer Komodo yang memukau pada perhelatan BBTF (Bali and Beyond Travel Fair) ke – 7, di Nusa Dua, Badung, 8 – 12 Juni 2021.
Event tahunan yang merupakan ajang promosi dan bisnis pariwisata yang mempertemukan ‘sellers’ dan ‘buyers’ tahun 2021 ini mempertemukan sekitar 125 penjual produk pariwisata dari Indonesia dan lebih dari 60 pembeli dari 20 negara.
Hadir dalam perhelatan BBTF 2021 ini, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dan Direktur Pemasaran BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo membawa serta 5 seller Labuan Bajo untuk mengisi stand di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Badung.
Ke – 5 seller dari Labuan Bajo yang turut ambil bagian dalam perhelatan BBTF kali ini, antara lain: Cari Organizer, PT Getrudis, PT Intimesea, PT Komodo Panorama Indah, dan PT Gong Komodo Tour.
“Potensi destinasi pariwisata berkelanjutan NTT yang digelar di BBTF 2021 mendapat perhatian khusus bukan hanya buyer International namun juga pasar domestik. Yang penting dikelola secara serius, kami yakin potensi keanekaragaman pariwisata Labuan Bajo Flores bisa makin menarik perhatian wisatawan untuk datang berkunjung dan menambah length of stay mereka,” jelas Shana.
Sementara itu, Direktur Pemasaran BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, event BBTF ke – 7 yang mengusung tema Exploring Sustainable & Wellness Tourism tersebut sekaligus menjadi salah satu momentum terbaik untuk mengukuhkan Labuan Bajo Flores sebagai salah satu elemen potensial bagi kebangkitan perekonomian nasional melalui sektor pariwisata.
“Labuan Bajo dengan ikon komodonya sampai hari ini tetap menjadi brand utama pariwisata Labuan Bajo yang sekaligus akan membawa persebaran wisatawan ke berbagai destinasi wisata yang ada di Flores dan sekitarnya. Dengan menyiapkan produk-produk wisata dan destinasi yang dikelola dengan baik dan penerapan Protokol Kesehatan secara disiplin kami harapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata,” tegas Raisa.
BBTF merupakan event tahunan, salah satu tolok ukur acara dan tujuan Perjalanan & Pariwisata di Indonesia. BBTF rutin diselanggarakan sejak tahun 2014 lalu. Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Perhelatan BBTF sempat tertunda setahun dan perhelatan BBTF ke – 7 kali ini dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) mulai tanggal 8 – 12 Juni 2021 di Bali International Convention Center (BICC) – Nusa Dua, Bali.
Perhelatan ini adalah untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis serta promosi langsung dan menjadi praktik terbaik dalam manajemen MICE dan Leisure. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan pergerakan wisatawan untuk melakukan perjalanan.
Selain menciptakan peluang bisnis dalam sektor pariwisata, penyelenggaraan BBTF ini juga mempertemukan seller dan buyers dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Kegiatan ini difokuskan pada pasar Indonesia dan Asia Pasifik yang melibatkan berbagai Biro Perjalanan (TA/TO) di Bali dan wilayah lainnya dengan buyer dalam forum business to business. (334)