JAKARTA | patrolipost.com – Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan mengungkap, potensi serangan Siber di Indonesia mengalami peningkatan drastis sejak tiga tahun terakhir. Data dari pusat operasi keamanan Siber Nasional BSSN mengungkapkan, tahun 2018 tercatat ada 232.447.974 serangan Siber. Tahun 2019 meningkat menjadi 290.381.283 serangan dan tahun 2020 meningkat tajam menjadi 495.337.202.
“Jika diasumsikan, tahun 2020 hampir setiap hari ada 1,4 juta serangan siber dalam bentuk phising, cryptojacking, malware, hacking maupun ransomware,” jelas Anton dalam Connex Webinar Series yang diselenggarakan Indosat Ooredoo melalui zoom meeting, Rabu (8/9/2021).
Fakta itu, menurut Anton, menjadi catatan yang harus dipikirkan untuk mengantisipasi cyber attack seiring meningkatnya aktifitas di dunia maya. Anton menyebut, potensi serangan berbanding lurus dengan semakin banyaknya aktifitas cloud.
Anton mengingatkan, keamanan siber harus ditempatkan di posisi awal. Sehingga, insiden serangan dapat diantisipasi dengan keamanan siber yang ada.
“Laporan mengenai serangan ini ada di websitenya BSSN,” ujar Anton.
Sementara, Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena menambahkan, digitalisasi menjadi sesuatu yang esensial untuk mencapai efisiensi dan egility dalam menghadirkan inovasi.
Bayu berharap, inovasi integrasi sistem keamanan dapat menjadi solusi bagi pelaku bisnis dalam meningkatkan sistem keamanan digital. Dengan demikian, dapat membantu perusahaan agar terhindar dari ancaman serangan siber yang bermuara pada kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
“Penting bagi perusahaan untuk mengadopsi berbagai teknologi baru agar tetap unggul dan berkembang, seperti tren adopsi cloud yang terus meningkat saat ini,” kata Bayu. (pp03)