NUSA DUA | patrolipost.com – Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana resmi membuka Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke -11 tahun 2025 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Rabu (11/6/2025).
BBTF ke-11 yang menyatukan penjual dan pembeli dari 45 negara itu mengusung tema Indonesia: Preserving Green Nature and Cultural Heritage for the World berlangsung hingga 13 Juni 2025.
Menpar Widiyanti Putri Wardhana dalam sambutannya menegaskan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendorong pariwisata nasional yang berkualitas dengan menitikberatkan pada keberlanjutan, pemerataan manfaat, dan pelestarian budaya serta lingkungan.
Dua program prioritas yang diangkat yakni Gerakan Wisata Bersih, yang fokus pada pengelolaan sampah dan sanitasi destinasi, serta paket wisata 3B (Banyuwangi–Bali Barat–Bali Utara) guna mengurangi kepadatan di Bali Selatan dan mendorong pemerataan kunjungan.
“Pariwisata berkualitas bukan hanya tentang peningkatan jumlah kunjungan, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola pertumbuhan tersebut secara bertanggung jawab. Melalui Gerakan Wisata Bersih dan pengembangan koridor wisata 3B, kami ingin memastikan bahwa setiap destinasi di Indonesia tumbuh dengan fondasi yang kuat: kebersihan, keberlanjutan, dan partisipasi aktif masyarakat lokal,” kata Widiyanti.
Selama tiga hari ke depan, pengunjung BBTF 2025 akan disuguhkan dengan beragam penawaran paket wisata menarik, promosi khusus, dan informasi terkini mengenai destinasi-destinasi unggulan di seluruh Indonesia.
“Mulai dari keindahan bahari Raja Ampat, pesona pegunungan di Toraja, hingga situs-situs warisan dunia seperti Candi Borobudur, semua akan tersaji lengkap dalam pameran ini, membuka wawasan dan menginspirasi perjalanan baru,” kata Menpar.
Ia berharap, BBTF 2025 akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemulihan dan pertumbuhan pariwisata Indonesia pasca pandemi. Melalui tema pelestarian alam dan budaya.
Sementara itu, Ketua Panitia BBTF 2025 sekaligus Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra menjelaskan, tema BBTF tahun ini merefleksikan komitmen Indonesia dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, dengan menjadikan keindahan alam dan kekayaan budaya menjadi aset utama yang harus dijaga.
“Hal ini juga menjadi pesan kuat bagi para pelaku industri pariwisata untuk senantiasa mengedepankan praktik-praktik ramah lingkungan dalam setiap operasionalnya,” ujar Putu Winastra.
Putu Winastra menambahkan, sebagai pameran pariwisata terbesar di Indonesia, BBTF 2025 menjadi platform vital bagi ribuan pelaku usaha pariwisata, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menjalin koneksi dan melakukan transaksi bisnis.
“Para buyer dan seller akan bertemu dalam sesi business-to-business (B2B) yang intens, membuka peluang kerjasama strategis, dan memperluas jaringan pasar. Diharapkan, melalui interaksi ini, akan lahir inovasi-inovasi baru dalam produk dan layanan pariwisata yang menarik bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia,” jelas Putu Winastra.
BBTF 2025 menyatukan 529 pembeli dari 45 negara untuk bertemu dengan 499 perusahaan penjual dan 284 peserta pameran stan, yang mewakili tujuh negara, Indonesia, Spanyol, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Namibia, dan Thailand
Serta sebelas provinsi di Indonesia yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan.
Putu Winastra menyebut, potensial transaksi tahun ini diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun, atau meningkat 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kehadiran BBTF setiap tahunnya selalu dinantikan sebagai barometer pertumbuhan industri pariwisata Indonesia. Pameran ini bukan sekadar ajang promosi, melainkan juga wadah edukasi dan informasi yang komprehensif,” ujarnya.
Melalui berbagai sesi diskusi, presentasi, dan lokakarya, para peserta dapat menggali lebih dalam tren pariwisata global, tantangan yang dihadapi, serta peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata Indonesia. (pp03)