DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster membuka Bali Digital Festival (BDF) II Tahun 2023. Festival yang akan berlangsung 2 hingga 4 Juni digelar di Taman Budaya Denpasar Bali. BDF menjadi strategi pendorong pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bali.
Di tahun kedua penyelenggaraan BDF, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pertumbuhan talenta digital di Bali semakin berkembang. Masyarakat juga mulai terbiasa memanfaatkan transaksi secara digital.
Saat ini, Koster mengatakan, teknologi digital menjadi salah satu sektor unggulan dalam transformasi ekonomi di Bali. Menurut Gubernur, Covid-19 memberikan banyak pelajaran. Saat terjadinya wabah global, ekonomi Bali yang mengandalkan pariwisata melemah akibat tidak adanya kunjungan wisatawan. Namun, Bali mencoba terobosan baru dengan menggelar pameran UMKM secara virtual.
“Memanfaatkan teknologi digital memberikan keuntungan buat perputaran ekonomi di Bali. Karena itu, seni berbasis teknologi digital ini harus kita wadahi, talenta dan minat-minat terhadap seni digital harus kita berikan kesempatan berkembang,” kata Gubernur Koster saat membuka Bali Digifest II di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (2/6/2023).
Pelaksanaan Bali Digifest menjadi bagian dari perubahan di dunia di bidang teknologi informasi. Gubernur mengatakan, Bali harus mengikuti dan cepat beradaptasi dengan teknologi digital.
“Perkembangan tak boleh menggilas seni konvensional, tapi kita juga tak boleh statis, harus mengakomodasi perkembangan zaman,” kata Gubernur.
Disebutkan, dalam bidang teknologi informasi, Bali menjadi daerah yang cepat beradaptasi dengan teknologi digital. Perkembangan itu juga didorong hingga kabupaten/kota di Bali.
“Pemerintah Provinsi Bali terbaik dalam penyelenggaraan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) tahun 2023,” jelas Koster.
Dari matrik penilaian, provinsi Bali menempati posisi teratas dengan kategori sangat baik dan skor lebih dari 85.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Abdullah Azwar Anas yang hadir menambahkan, digitalisasi akan melipatgandakan pencapaian birokrasi. Menurut mantan Bupati Banyuwangi ini, dalam memanfaatkan digitalisasi, birokrasi menjadi motor penggerak untuk mencapai target reformasi digital.
Azwar Anas menyebutkan, Bali menjadi sebuah tempat yang tidak asing lagi untuk masyarakat dunia. Ia menceritakan, banyak digital Nomad yang menghabiskan waktu ke Bali sambil beraktifitas secara digital.
“Kemarin sempat ketemu ahli digital dari Harvard, dia lama di Canggu, dia bisa tiga bulan di tempat ini. Ada juga teman dia, seorang arsitek di Inggris bekerja dari Ubud,” kata Azwar Anas. (pp03)