RUTENG | patrolipost.com – Wakil Bupati Manggarai membuka secara resmi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendidik, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tingkat Dasar Angkatan I, bertempat di Hotel Dahlia, Ruteng, Selasa (8/8/2023).
Dalam sambutannya Wabup Heribertus Ngabut menjelaskan, pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak di masa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini.
Wabup Heri menuturkan, masa usia dini adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang kehidupan manusia. Oleh karena itu, pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pengembangan secara holistik yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan dan perlindungan.
Dijelaskan, awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal.
Wabup juga menerangkan, guru dikenal sebagai Hidden Curriculum atau kurikulum tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan, profesional, kemampuan individual dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran.
Wabup melanjutkan, bagi sebagian besar orangtua siswa, sosok pendidik atau guru masih dipandang sebagai wakil orangtua ketika anak-anaknya tidak berada di dalam keluarga.
“Beberapa hari ke depan, saudara dan saudari akan berhadapan dengan berbagai narasumber yang dipercaya mempunyai kecakapan untuk menyampaikan materi sesuai dengan keahlian masing-masing. Gunakan kesempatan ini sebaik mungkin agar dana yang dianggarkan untuk menyelenggarakan kegiatan seperti ini tidak sia-sia,” ujarnya.
“Kita tahu, titik tekan pengembangan Kurikulum Merdeka adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dan apa yang dihasilkan,” sambungnya.
Lebih lanjut Wabup Heri mengatakan, selain dituntut memiliki kompetensi pedagogik, berkepribadian, sosial dan profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan pembelajaran, sebagaimana yang tertuang dalam regulasi yang berlaku, para guru juga ditantang untuk memiliki kesabaran tinggi dalam menghadapi anak didik.
“Sebagai orang yang telah memilih guru sebagai jalan hidup, kalian semua adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Meskipun demikian, supaya menjadi pendidik yang handal dan profesional, kita harus selalu belajar dan bersimbah peluh mengikuti pelatihan seperti ini,” pungkasnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, panitia kegiatan dari Dinas PPO menjelaskan latar belakang kegiatan ini, yakni Diklat merupakan proses pembelajaran yang bermaksud mengubah kemampuan kerja seseorang ke arah peningkatan kompetensi tertentu.
Dengan pelatihan seseorang mampu, terampil bertanggungjawab dan kompeten di bidang kerja dan dapat berprestasi pada bidang tugasnya. Pelatihan memungkinkan untuk memperoleh efektivitas pekerjaan baik saat ini maupun dimasa akan datang, melalui pengembangan kebiasaan berfikir, bertindak, berbicara, berkomunikasi serta perubahan pengetahuan dan sikap.
Selain itu hasil yang diharapkan di akhir kegiatan ini, agar peserta pelatihan memiliki kompetensi di bidang Kurikulum dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembelajaran PAUD di lembaga masing-masing.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Dinas PPO Wensislaus Sedan, Kadis Kominfo Heribertus Jelamu, Kabag Tapem Karolus Mance, para kepala bagian di Dinas PPO serta peserta pelatihan. (pp04)