KUTA | patrolipost.com – Setelah ditutup sementara selama 24 jam pada Minggu 14 Maret 2021 pukul 06.00 Wita hingga Senin 15 Maret 2021 pukul 06.00 Wita bertepatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1943, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah beroperasional kembali melayani penumpang. Aktivitas pergerakan penumpang maupun pesawat di bandara setempat pun kembali berjalan normal.
Penerbangan perdana setelah Nyepi pada Senin 15 Maret 2021 diawali oleh maskapai Batik Air yang terbang pada pukul 08.00 Wita tujuan Jakarta. Sedangkan untuk kedatangan perdana dimulai maskapai Citilink yang mendarat pada pukul 08.30 Wita dari Ujung Pandang.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudistira, Senin (15/3) melalui keterangan elektroniknya mengatakan bahwa sehari menjelang Nyepi, aktivitas di bandara setempat sangat padat melayani para penumpang yang datang maupun meninggalkan Bali.
Taufan menambahkan saat Nyepi tidak ada peristiwa gawat darurat yang terjadi di bandara setempat. “Selama ditutup 24 jam, terdapat 11 pesawat komersil yang menginap di bandara,” ucapnya. Syarat untuk memasuki wilayah Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengacu pada Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nasional No 7 Tahun 2021.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, mengatakan Hari Suci Nyepi tahun ini berdekatan dengan libur Isra’ Miraj yakni Kamis 11 Maret 2021 yang juga menjelang akhir pekan. Pihaknya mencatat adanya pertumbuhan jumlah penumpang yang cukup konsisten jelang momen keagamaan ini.
Di tanggal 11 Maret 2021, tercatat sebanyak 87.287 penumpang terlayani atau tumbuh 4% dibanding penumpang di hari sebelumnya (Rabu 10 Maret) dengan 83.896 penumpang. Bahkan di tanggal 10 Maret tumbuh sebesar 29% dibanding di hari sebelumnya, dimana di tanggal 9 Maret terdapat 64.903 penumpang yang terlayani.
Pada periode libur keagamaan kali ini pihaknya telah menerapkan beberapa kebijakan, di antaranya adalah dengan pengoperasian seluruh gate dan ruang tunggu keberangkatan jika terjadi tren lonjakan penumpang, penyiapan kursi single seat untuk penumpang. Sehingga physical distancing dapat terjaga, serta memastikan kesiapan pelayanan rapid test di setiap bandara.
“Tidak ketinggalan, personel kami selalu memastikan semua alur dan prosedur protokol kesehatan di bandara tetap terjaga, dengan tanpa mengurangi kualitas layanan atau Level of Service,” pungkasnya.
Sehari menjelang Nyepi yakni 13 Maret 2021 warga berbondong-bondong meninggalkan Pulau Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 6.894 orang. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan keberangkatan domestik pada hari sebelumnya yakni 12 Maret 2021 tercatat 4.506 penumpang. Sedangkan jumlah kedatangan domestik pada 13 Maret 2021 terpantau hanya 2.635 penumpang.
Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin menegaskan syarat untuk masuk Bali melalui jalur udara tetap mengacu pada Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nasional No 7 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yakni memerlukan tes RT-PCR maksimum 2×24 jam sebelum keberangkatan atau antigen maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan. (811)