DENPASAR | patrolipost.com – Seorang bule asal Spanyol, Mario Llobet Esteban (75) ditemukan tinggal kerangka oleh anak angkatnya Anang Firdaus (38) di atas tempat tidur di dalam kamar rumah korban di Wisma Nusa Permai Blok D/49, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Minggu (13/3) pukul 09.30 Wita.
Anang Firdaus dikonfirmasi, Senin (14/3) mengatakan, ia terakhir bertemu sama bapak angkatnya itu tahun 2017 lalu. Selama ini keduanya tidak lagi pernah ketemu dan tidak saling kontak karena ada masalah sedikit yang dirahasiakannya. Menariknya, dua pekan lalu Anang Firdaus mimpi bertemu dengan bapak angkatnya yang memeliharanya sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar tahun 1990-an itu.
Dalam mimpi, Anang Firdaus diajak korban untuk datang ke rumahnya di lokasi kejadian. Karena sibuk kerja, kemarin barulah Anang Firdaus datang ke rumah korban setelah 5 tahun tak pernah mendatangi rumah tersebut. Pada saat itu Anang Firdaus datang bersama seorang buruh proyek bernama Purwanto (50) untuk bersih rumah korban.
Saat tiba di lokasi TKP, keduanya mendapati pagar rumah korban terkunci gembok. Tak hanya pintu gerbang, pintu rumah juga terkunci. Anang Firdaus berusaha masuk ke rumah melalui jendela dengan cara mencongkelnya.
“Saya curiga bapak angkat saya ada di dalam kamar tidurnya. Saat pintu kamar diketuk tidak ada respons. Lalu saya mendobrak pintu tersebut sampai jebol. Saat itu saya kaget melihat tulang bapak angkat saya di atas tempat tidur,” ungkapnya.
Anang Firdaus enggan menceritakan perihal permasalahan yang menyebabkan dirinya dan korban selama lima tahun terkahir tidak bertemu dan tidak saling kontak. Anang Firdaus mengatakan tulang belulang yang ditemukan pada tempat tidur di dalam kamar rumah tersebut adalah tulang belulang dari bapak angkatnya.
“Kalau dilihat dari bentuk tulang, itu tulang dari bapak angkat saya. Saat ini kerangka tulang tersebut masih di kamar jenazah RS Sanglah. Rencananya besok dikremasi,” terangnya.
Temuan kerangka manusia itu pun tersiar luas ke warga sekitar sehingga dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan. Menerima informasi tentang adanya temuan kerangka manusia tersebut, anggota Polsek Kuta Selatan mendatangi lokasi kejadian untuk olah TKP dan menggali keterangan saksi-saksi.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan di lokasi, kerangka tulang dari bule kelahiran Barcelona, 17 September 1945 itu dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar menggunakan ambulan BPBD Badung untuk diotopsi.
“Kerangka tulang tersebut diduga kuat merupakan tulang dari Esteban. Saya tidak bisa memastikannya,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi.
Berdasarkan keterangan dari Made Karta (63) yang merupakan tetangga pemegang paspor XDA759249 iti terakhir bertemu 6 tahun lalu. Saksi bersama tetangga lainnya mengira korban sudah pulang ke negaranya.
“Tetangga mengetahui korban setiap tahun pulang ke negaranya untuk memperbarui visa tinggalnya. Selama enam tahun terkahir tetangga sudah tidak pernah melihat korban lagi,” tutur Sukadi. (007)