BANGLI | patrolipost.com – Anggota DPD RI perwakilan Bali, Made Mangku Pastika melakukan kunjungan di Bangli dalam rangka pantau perkembangan perjalanan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang berlokasi di Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Bangli, Kamis (12/3/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bangli, I Made Gianyar menyampaikan beberapa problem yang terjadi di Bangli, salah satunya kontribusi sumber daya air. Untuk itu diharapkan perwakilan anggota DPD RI, Made Mangku Pastikan dapat mengawal dan ikut memperjuangkan agar Bangli sebagai pemasok air di Bali mendapat kontribusi dari kabupaten pengguna.
Bupati Made Gianyar mengatakan, beberapa problem yang terjadi, seperti Kabupaten Bangli memiliki Danau Batur yang masuk di jajaran 11 danau di dunia yang letaknya sangat strategis, namun danau ini masih tercemar.
Selain untuk penyelamatan danau ada juga kendala lain yang hadapi, seperti problem yang dialami terutama tentang pemeliharaan dan kewenangan penuh Kabupaten Bangli tentang kepemilikan PLTS ini.
Sebutnya, pemeliharaan sangat penting, karena lambat laun peralatan PLTS ini akan mengalami kerusakan, apalagi dalam hal penjualan energi listrik ke PLN harganya masih rendah kisaran 750 per KWH. Hal tersebut mengakibatkan Perusda yang menangani PLTS ini mengalami kerugian.
“Kehadiran Made Mangku Pastika ke Kabupaten Bangli juga dalam rangka pilot projec Pemerintah Pusat terkait energi masa depan yaitu energi baru terbarukan PLTS yang ada di Kabupaten Bangli. Kami pun berharap kendala yang kami alami dapat diakomodir sehingga dapat tersentuh oleh pusat,” jelasnya.
Tidak sampai di situ, Bupati Made Gianyar juga keras menyinggung terkait masalah air Kabupaten Bangli. Bangli menjadi daerah penyangga air, namun belum juga mendapatkan kontribusi dari daerah yang menggunakan air dari Kabupaten Bangli.
Bupati Made Gianyar berharap dengan kedatangan Made Mangku Pastika, dapat memperjuangkan aspirasi atau kepentingan-kepentingan untuk kemajuan bersama, hingga kendala-kendala yang dialami di Kabupaten Bangli bisa terselesaikan.
“Untuk itu harapan kami semua melalui Bapak Made Mangku Pastika sebagai jembatan kami di daerah untuk bisa memperjuangkan pengusulan tersebut ke pemerintah pusat,” imbuhnya.
Sementara itu, Made Mangku Pastika mengungkapkan bahwa PLTS yang dulu sudah dibangun cukup lama oleh pemerintah pusat dan hingga saat ini masalah kewenangannya belum diserahkan kepada pemerintah daerah, sehingga pengganggarannya menjadi masalah dan akhirnya terbengkalai.
“Kondisi ini menyebabkan tidak jelasnya pengelolaan, sedangkan pusat seakan-akan lepas tangan dan daerah pun tidak berani mengambil,” sebutnya.
Lanjutnya, PLTS saat ini sudah bisa dikelola oleh Perusda, namun yang menjadi persoalan terkait tarif listrik yang masih rendah tidak cukup untuk membiayai operasional PLTS ini. “Terkait kendala seperti ini harus diperjuangkan sampai ke tingkat pusat,” sebut mantan Gubernur Bali ini.
Pejabat asal Buleleng ini juga menyampaikan Kabupaten Bangli sebenarnya sudah memiliki sumber daya untuk menambah penghasilan, mengingat Bangli memiliki 2 kekayaan yang sangat penting bagi kehidupan manusia yaitu air dan energi. Menurutnya, dua komoditas ini makin lama makin mahal, bahkan dari 61% masyarakat Bali mempergunakan air dari Kabupaten Bangli.
“Ini yang kita perlu perjuangkan agar Bangli mendapatkan kontribusi dari kabupaten lain yang menggunakan air itu,” ujarnya sembari mengatakan, hendaknya pemerintah pusat tidak menyamaratakan peraturan-peraturan yang dibuatnya, sedangkan permasalahan yang terjadi di tiap kabupaten berbeda-beda. (750)