SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melakukan panen perdana cabai besar dan bawang merah bertempat di Toss Center Karangdadi Desa Kusamba, Minggu (25/7/2021).
I Nyoman Suwirta menyampaikan, pupuk kompos hasil inovasi TOSS ini merupakan jenis pupuk tanpa perlakuan khusus, tanpa memilih sampah organik sebagai bahan baku, karena dengan adanya penelitian ini diharapkan Pemkab mendapatkan masukan dalam memproduksi pupuk kompos, sebelum Pemkab dapat mengambil langkah besar untuk membuat kawasan organik pada lahan di sekitar TOSS seluas kurang lebih 60 hektar, dan petani lokal sudah setuju untuk menggunakan pupuk dari TOSS.
“Kami mengharapkan hasil penelitian yang di lakukan di tempat ini, dapat dipertanggungjawabkan dan meminta agar penelitian dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga pupuk TOSS ini dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan produksi yang baik, tidak hanya untuk ketiga komoditi, tetapi untuk komoditi tanaman lainnya”, ujar I Nyoman Suwirta.
Bupati Suwirta juga mengharapkan agar pemerintah dan perguruan tinggi dapat saling melengkapi dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Bupati Suwirta juga menyampaikan ucapan terimakasih atas penelitian yang dilakukan di TOSS Center Karangdadi Desa Kusamba.
Perwakilan Tim Peneliti Magister Sains Pertanian Program Pasca Sarjana Universitas Warmadewa, Dr Yohanes Parlindungan Situmeang melaporkan bahwa pada penelitian yang dilaksanakan dari empat komoditas diantaranya, bawang merah, cabai besar dan cabai rawit dan tanaman kacang panjang yang dapat diamati baru tiga tanaman yakni bawang merah, cabai besar dan cabai rawit. Dari hasil uji statistik terhadap ketiga komoditas ini, dengan pemberian 4 jenis pupuk berbeda, yakni pupuk TOSS, pupuk TOSS + Biochar (arang), pupuk komersial (pupuk alam sari) dan pupuk kimia (NPK) dan kontrol (tanpa pupuk) sebagai pembanding.
Dari lima perlakuan yang dicoba, dari hasil statistik uji duncan sebanyak 5 persen didapatkan hasil yang sama, dalam artian pengaruh dari pemberian pupuk pada komoditi mengalami pertumbuhan yang sama, sedangkan dari grafik data tersebut menunjukan pupuk komersial lebih tinggi sedikit pengaruhnya diikuti oleh pupuk NPK, TOSS kemudian pupuk TOSS+biochar dan urutan terakhir adalah tanaman tanpa pupuk (kontrol).
Dan apabila diuji secara statistik, pengaruh pupuk TOSS dibandingkan dengan pupuk yang lain sama. Untuk hasil produksi belum bisa mendapatkan data riil karena dari sample hanya beberapa saja yang bisa diambil dari ketiga komoditi tanaman tersebut.
Mungkin perlu waktu sekitar minimal 4 kali pengamatan untuk dapat menentukan jumlah produksi dari pengaruh perlakuan pupuk pada tiga komoditi tersebut.
Kedepan apabila semua tanaman pada ketiga komoditi sudah dapat dipanen maka akan dilakukan perbandingan antara angka panen pada demplot dengan angka produksi tanaman secara nasional untuk menentukan kualitas pupuk.
Turut mendampingi Bupati Suwirta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, serta undangan terkait lainnya. (855)