GIANYAR | patrolipost.com – Berada pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Tampaksiring memiliki iklim yang cocok untuk budidaya apel. Ditambah lagi dengan luas lahan sawah 1.478 ha dan lahan bukan sawah sebesar 1.700 Ha menjadikan Tampaksiring sebagai lokasi potensial untuk budidaya apel.
Sanding adalah salah satu desa di Kecamatan Tampaksiring yang mulai membudidayakan apel sejak 1,5 tahun lalu. Membantah anggapan bahwa apel tidak dapat tumbuh di sana, pemilik kebun apel Ketut Suryadi Putra mengungkapkan bahwa tanaman apelnya mulai berbuah saat berumur 1,5 tahun. Dimana idealnya, tanaman apel mulai belajar berbuah saat berumur 2 tahunan.
“Ada yang bilang tanaman apel akan susah tumbuh di sini, tapi kan kita lihat sekarang tanaman apel sudah mulai belajar berbuah padahal baru berumur 1,5 tahun dimana biasanya umur 2 tahun baru belajar berbuah,” ucap Ketut Suryadi.
Suryadi menuturkan, tanaman apel dapat tumbuh di atas ketinggian 500 meter DPL dengan pencahayaan yang bagus. “Tanaman apel dapat tumbuh di permukaan tanah dengan ketinggian 500 meter DPL. Kalau suhu tidak begitu masalah, asalkan tanaman mendapatkan sinar matahari langsung,” tuturnya.
Komoditi apel menjadi pilihan Ketut Suryadi karena melihat banyaknya permintaan apel di Bali khususnya Gianyar. Entah digunakan untuk banten, parcel, atau dikonsumsi langsung karena kandungan gizinya yang bagus. Ditunjang dengan kondisi tanah yang ada sangat bagus dimanfaatkan untuk budidaya apel.
Menjaga kualitas buah apel agar lebih besar, Ketut Suryadi hanya menyisakan 3 buah dalam satu cabang pohon apel. Jika dilihat dari potensinya, 1 tanaman apel mampu menghasilkan 20 sampai dengan 30 kg setiap panennya. Dengan mengambil jarak tanam apel 4 dan 2,5 meter maka dalam satu are lahan akan terdapat 20 pohon apel. Jadi dengan luas lahan 1 are saja, dalam sekali panen pohon apel berpotensi menghasilkan 400 sampai 600 kg.
Bupati Gianyar Made Mahayastra yang sempat melihat langsung kebun apel di Desa Sanding mengaku senang kalau di wilayahnya bisa dikembangkan tanaman apel. Apalagi sebagai daerah tujuan pariwisata juga bisa menjadi destinasi wisata baru yang ada di Gianyar disamping mampu meningkatkan pendapatan petani.
“Dengan adanya kebun apel ini akan menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Gianyar, apalagi jika dipadukan dengan konsep agrowisata baik dari edukasinya maupun panennya. Tentu hal ini akan berdampak baik bagi perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ditambahkannya potensi budidaya apel ini sudah sepantasnya dikembangkan melihat apel yang ada di sana menunjukkan perkembangan yang positif. Pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan apel dengan menambah luas tanam sehingga budidaya apel akan terus berkembang di Gianyar. (hms)