GIANYAR | patrolipost.com – Bupati Gianyar, I Made Mahayastra ngaturang/persembahkan Rsi Bojana berupa paket sembako sebagai wujud Rsi Yadnya kepada 206 sulinggih se-Kabupaten Gianyar, Kamis (20/10). Persembahan tersebut serangkaian persiapan Hari Raya Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (22/10) mendatang.
Persembahan Rsi Yadnya kepada para sulinggih dengan mengambil momen menjelang Hari Raya Saraswati tersebut, menurut Bupati Mahayastra dirasa sangat tepat. Mengingat menjelang Hari Raya Saraswati dan Banyu Pinaruh di Bali, masyarakat banyak yang tangkil ke griya membawa boga yadnya. Bersamaan dengan itu, semua OPD turun ngaturang Rsi Yadnya ke masing-masing sulinggih yang ada di masing-masing desa binaan.
Pada kesempatan tersebut Bupati Mahayastra juga mengucapkan banyak terima kasih karena para sulinggih sudah mengawal dan mendoakan baik secara sekala maupun niskala, sehingga program-program pembangunan di Gianyar berjalan dengan lancar dan aman.
Selain diserahkan oleh OPD ke Desa Binaan, Bupati Mahayastra juga ikut menyerahkan Boga Bojana kepada beberapa sulinggih seperti Ida Bhagawan Blebar Puri Agung Gianyar, Ida Pedanda Gede Peling Gria Batubulan, Ida Rsi Agung Ngurah Banjar Tegaltamu Gria Agung Puri Tegaltamu dan Rsi Bojana ke Ida Pandita Empu Siwa Pranidana Prama Santika di Gria Gede Sila Sayana Banjar Tangkeban Batubulan.
Di hadapan Ida Bhagawan Blebar, Bupati Mahayastra mengatakan dalam waktu dekat tepatnya pada hari tumpek landep juga akan melaksanakan upacara pemayuh jagat mengingat belakangan banyak bencana alam yang terjadi.
“Nanti tanggal 5 November kita akan melaksanakan upacara pamayuh jagat, mengingat belakangan banyak terjadi bencana alam,” ujar Bupati Mahayastra.
“Jadi kita memohon agar selalu diberikan keselamatan, walaupun terjadi bencana alam di Gianyar tidak sampai ada korban jiwa dan longsornya tidak terlalu parah,” sambungnya.
Ida Bhagawan Blebar juga mengucap terimakasih kepada Bupati Gianyar atas perhatian pemerintah daerah kepada para sulinggih. “Terimakasih atas perhatian pemerintah daerah kepada para sulinggih. Ini artinya wujud komitmen pemerintah yang sangat baik kepada para sulinggih, terlebih pemerintah masih melaksanakan upacara pemayuh jagat mengingat banyaknya bencana alam,” ucapnya. (kominfo/abg)