GIANYAR | patrolipost.com – Banyaknya pedagang yang berjualan di badan jalan dan dibatas trotoar di sekitar Pasar Sukawati, menyebabkan kesemrawutan dan kekisruhan bahkan kemacetan. Hal tersebut membuat Bupati Gianyar didampingi Sekda Gianyar dan pejabat terkait baik dinas maupun adat dibantu TNI dan Polri melakukan penertiban pedagang di sekitar Pasar Sukawati, Kamis (16/3) pagi.
Dalam penertiban tersebut, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra menginstruksikan agar penertiban terhadap para pedagang yang menggunakan trotoar atau badan jalan dilakukan secara konsisten dan adil.
“Semua aparat Satpol PP, ataupun prajuru adat harus konsisten. Sekali kita bertindak tidak boleh lemah, setelah itu harus ada keadilan, sekali kita tidak adil akan jadi masalah atas kebijakan kita,”serunya.
Bahkan dirinya mencontohkan jika toleransi terhadap beberapa pedagang akan menjadi pemicu kegagalan dari program penertiban.
“Sekali saja kita memberikan satu dua orang toleransi, sedangkan yang lain kita tertibkan itu akan menjadi pemicu kegagalan daripada apa yang kita lakukan. Harus ada keadilan, harus ada konsistensi, serta tidak mengenal lelah,” sambungnya.
Tak hanya melakukan penertiban, Bupati Mahayastra juga telah menyiapkan solusinya dengan memberikan tempat berjualan bagi pedagang bermobil, atau pedagang emperan di tempat yang telah ditentukan. Seperti pedagang yang jualan menggunakan badan jalan atau trotoar dan tidak memiliki lapak di Pasar Sukawati diarahkan berjualan di Pasar Tenten Gelumpang.
Penertiban tersebut akan dilaksanakan dengan intensif sampai terciptanya kondisi yang nyaman bagi pedagang, pembeli dan masyarakat umum. Untuk itu, Bupati Mahayastra mengerahkan 30 orang personil Satpol PP dari kabupaten ditambah 14 dari kecamatan untuk menjaga 4 titik rawan kesemrawutan akibat pedagang liar.
“Ini telah menjadi tanggung jawab kita, satu kita harus konsisten 30 orang Satpol PP yang ada di Kabupaten harus stay di sini ditambah 14 yang ada di kecamatan jadi 44 dibagi menjadi 4 kelompok untuk menjaga 4 titik ini selama 3 bulan kedepan,” tegasnya.
Dengan tegas Bupati Mahayastra memerintahkan agar setelah Nyepi, kades harus memberikan peringatan terakhir bagi yang berjualan melewati trotoar. Mengingat hanya dengan kerja keras, dan konsistensilah hasil yang maksimal dapat diraih.
“Karena ini berada di lingkungan banjar pasti banyak ada keluarga yang jualan, saya harap semua konsisten dan adil. Agar Sukawati benar-benar tertata apalagi telah menjadi destinasi wisata. Ini yang harus kita jaga untuk menjaga kenyamanan dan keamanan. Setelah Nyepi peringatan terakhir harus diberikan,” pungkasnya. (kominfo)