GIANYAR | patrolipost.com – Bupati Gianyar Made Mahayastra menerima langsung kunjungan studi tiru Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Malang di Ruang Bupati Gianyar, Jumat (22/7) pagi. Rombongan FKUB Kabupaten Malang diketuai oleh Sutomo Adi Wijoyo selaku Wakil Pengurus FKUB Kabupaten Malang. Dengan anggota rombongan berjumlah 23 orang.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua FKUB Kabupaten Gianyar Ida Bagus Made Viprajana, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gianyar, dan Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Gianyar.
Sutomo Adi Wijoyo selaku Wakil Pengurus FKUB Kabupaten Malang, mengungkapkan terima kasih atas waktu Bupati Gianyar bisa menerima secara langsung kunjungan mereka. “Kunjungan kami ini guna melaksanakan studi tiru menjaga kerukunan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara khususnya di Kabupaten Gianyar. Kami memilih kunjungan ke Kabupaten Gianyar karena mendengar dan mencari beberapa kasus terkait dengan umat bergama di Gianyar tidak ada satupun. Hal tersebut yang bisa menjadi acuan kami untuk melaksanakan studi ini di Kabupaten Gianyar,” ucapnya.
“Kabupaten Gianyar sekiranya bisa menjadi tempat yang memberikan hikmah, untuk dibawa kembali ke Malang dalam menjaga kerukunan umat,” terang Sutomo.
Lebih lanjut Sutomo menjelaskan, FKUB Kabupaten Malang bersama Pemkab Malang memiliki sistem untuk mengurai tindakan-tindakan atau isu-isu sara yang menyebar di masayarakat. Demi meredam hal tersebut, pihak FKUB bersama Pemkab. Malang turun langsung ke sumber yang menjadi permasalahan di masyarakat.
“Langkah-langkah yang kami lakukan ini menekan terjadinya perpecahan yang mengatasnakan agama, untuk bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” tutur Sutomo.
“Semoga kedepannya terus bisa seperti ini, duduk bersama dalam beragam agama yang berbeda namun tetap menjunjung rasa persaudaraan,” imbuhnya.
Bupati Mahayastra mengungkapkan, kerukunan yang terjalin antar umat beragama memang menjadi salah satu acuan yang utama dalam membangun kabupaten yang sejahtera. Semoga kunjungan yang dilakukan FKUB Kabupaten Malang bisa mendapatkan apa yang diinginkan dalam studi tiru ini.
Bupati Mahayastra mengatakan, konflik agama di Gianyar bisa dikatakan tidak ada.
“Semoga pencapaian selama ini terkait kerukunan umat, bisa dilanjutkan guna membangun kabupaten yang sejahtera,” tegasnya. (kominfo/aj)