RUTENG | patrolipost.com – Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit SE MA melakukan penanaman secara simbolis bawang merah sebagai bagian dari kegiatan pengembangan bawang merah tahun 2023 di lahan Kelompok Tani Pelita, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, Senin (19/6/2023).
Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Matias Masir SPd, Dandim 1612/Manggarai Letkol Arh Drian Priyambodo SE, Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh SIK MH, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan drh Yoseph Mantara MP, sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah, Unsur Forkopimcam Reok, Plt Camat Reok, para Lurah se Kecamatan Reok, Dekan Faperta Unika St Paulus Ruteng, Kepala Perum Bulog Sub Divre Ruteng, PT POS Indonesia Ruteng, Kelompok Tani, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Hery mengapresiasi semua pihak yang turut ambil bagian dalam program pengembangan bawang merah. Kehadiran Fakultas Pertanian Universitas St Paulus Ruteng di tahun ini membawa angin segar pada upaya pembangunan di sektor pertanian.
“Kita mulai sebuah kolaborasi dalam pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Manggarai,” ungkap Bupati Hery.
Di level daerah, lanjut Bupati Hery, kondisi keuangan yang sulit membuat pemerintah daerah mencari jalan untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satunya melalui pinjaman daerah.
“Untuk kita di Manggarai, sebagiannya kita pakai untuk perbaikan jalan, sebagiannya kita pakai untuk pertanian,” katanya.
Alokasi di sektor pertanian didasarkan pada pertimbangan bahwa pertanian merupakan sektor yang secara langsung meningkatkan perekonomian masyarakat.
Khusus pengembangan bawang merah yang alokasi anggarannya bersumber dari dana pinjaman daerah, Kecamatan Reok dipilih karena budaya pengelolaan bawang sudah terbentuk sejak lama di kecamatan ini.
“Bawang bukan komoditas baru lagi di sini. Bukan hanya bawangnya tapi mengusahakan bawangnya itu bukan sebuah pekerjaan baru lagi,” terang Bupati Hery.
Lebih jauh Bupati Hery mengatakan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah untuk menjaga agar kenaikan inflasi tidak terlalu tinggi, harga barang tidak terlalu mahal. Untuk sektor pertanian, bawang merah merupakan salah satu komoditi yang paling berpengaruh terhadap inflasi negara.
“Kalau kita kurang bawang, pasti ambil bawang dari luar, uang keluar lagi. Kalau ambil bawang dari luar, harga bawang di sana akan tambah tinggi, tambah naik dia. Itulah inflasi,” terang Bupati Hery.
Itulah sebabnya Pemerintah Pusat mendorong setiap daerah untuk mampu memproduksi sendiri bahan pokok walaupun sedikit sehingga harga di tingkat daerah tetap stabil. Oleh sebab itu melalui program pengembangan bawang merah ini, Bupati Hery berharap akan memberikan hasil yang positif bagi pertumbuhan ekonomi baik untuk petani maupun masyarakat.
“Tadi saya dapat laporan ada 14 ton yang hari ini kita akan bagikan dan 1 ton masih dalam perjalanan,” tambahnya.
Agar mendapat hasil yang memuaskan, Bupati Hery meminta keseriusan dan partisipasi aktif dari semua pihak.
Di lain pihak, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Livinus Vitalis Livens Turuk ST dalam laporannya menyebutkan bahwa luas lahan dalam program pengembangan bawang tahun 2023 seluas 35 hektar dengan rincian 14 hektar untuk penangkaran dan 21 hektar untuk pengembangan bawang merah.
Jumlah kelompok tani yang terlibat sebanyak 16 kelompok tani dengan jumlah petani sebanyak 243 orang. Sedangkan jumlah bibit yang digunakan sebanyak 63 ton.
Selain penanaman simbolis bawang merah, juga dilaksanakan kegiatan penyerahan secara simbolis tahap 2 dan 3 bantuan pangan beras. Khusus Kabupaten Manggarai, total bantuan pangan beras sebanyak 379 ton 220 kilogram yang akan diberikan kepada 37.922 KK yang tersebar di semua kecamatan. Rincian alokasi bantuan yakni 10 kg per bulan per KK selama 3 bulan. (pp04)