SEMARAPURA | patrolipost.com – Komitmen Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta untuk mewujudkan garam tradisional Kusamba bersaing di pasaran tidak pernah surut. Bentuk komitmen itu bupati intensif melakukan pertemuan dengan petani garam. Seperti pertemuan di Kantor Perbekel Kusamba, Kamis (2/7/2020).
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyampaikan, tujuan dari di launchingnya Garam Beryodium label “Uyah Kusamba Gema Santi” adalah bukan mengenai berapa jumlah garam yang dapat dijual oleh koperasi, melainkan untuk petani garam yang harus bangkit dan dapat merasakan keuntungan dari apa yang sudah dikerjakan.
“Saya tidak ingin petani garam bekerja berat tetapi tidak mendapatkan hasil. Untuk itu, garam beryodium dengan label “Uyah Kusamba Gema Santi” yang diproduksi dan dipasarkan melalui Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana bisa terus diterima pasar,” harap Bupati Suwirta.
Lebih jauh, bupati berkeinginan kedepan untuk mengkolaborasikan antara teknologi produksi garam dengan pariwisata. Bupati Suwirta menyampaikan pemerintah tidak hanya membantu pemasaran garam beryodium saja tetapi juga akan membantu dalam memproduksi garam tersebut.
“Garam Kusamba dapat menjadi tuan di rumah sendiri dan kebanggaan masyarakat Klungkung,” tegas Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta memiliki keinginan untuk melibatkan generasi muda dalam proses pembuatan sampai pemasarannya, sehingga garam beryodium Kusamba bisa tetap ada di masa yang akan datang. Terkait pemasaran, Bupati Suwirta akan berdayakan Koperasi dan Bumdes sebagai langkah awal pemasaran Garam Kusamba setelah melakukan launching.
Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk mempersiapkan packagingnya, agar setelah launching, garam beryodium dapat segera dipasarkan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, I Wayan Durma menyatakan tercatat sebanyak 17 petani garam mengikuti pertemuan tersebut. Pertemuan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai harga jual dari Garam Beryodium Kusamba yang akan dipasarkan ke pasar, toko, dan supermarket.
I Wayan Durma melaporkan, seorang petani garam pada musim kemarau dapat menghasilkan 15 kilogram per hari, sedangkan pada musim hujan para petani garam belum tentu mendapatkan hasil produksi yang sama saat musim kemarau.
Ketua Kelompok Tani Sarining Segara Pak Mangku Rena juga menyatakan menyambut baik niat yang dimiliki Bupati Suwirta dalam memberdayakan generasi muda, yang nantinya dapat menjadi penerus dalam hal produksi dan pemasaran garam Beryodium Kusamba.
“Saya akan membantu menumbuhkan minat generasi muda dalam hal memproduksi dan memasarkan garam kusamba”, ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Kabupaten sepakat dengan petani garam mengenai pembelian bahan baku garam dengan harga Rp10.000,00, kemudian akan dijual di pasar dengan harga Rp. 5.000,00 @250gram.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, Wayan Ardiasa, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klungkung, I Gede Kusumajaya, Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana, I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra.(855)