BADUNG | patrolipost.com – Keberadaan pohon Cemara Udang di sepanjang pantai memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai benteng pelindung dari abrasi dan tsunami. Hutan cemara juga menjadi tempat berkembangnya satwa yang peka dengan tanda-tanda terjadinya tsunami, sehingga dapat memberi isyarat kepada masyarakat akan datangnya tsunami.
Mengingat sedemikian pentingnya fungsi dari pohon tersebut, Pemkab Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) secara bertahap melakukan penanaman 2000 batang pohon cemara udang yang merupakan sumbangsih Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri di sepanjang Pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita) yang merupakan ikon pariwisata Kabupaten Badung.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta secara langsung memimpin penanaman 35 pohon secara simbolis bersama Wabup I Ketut Suiasa, Sekda I Wayan Adi Arnawa, Anggota DPRD Kabupaten Badung dari Dapil Kuta diantaranya AA Anom Gumanti, Nyoman Graha Wicaksana, Yunita Oktarini, Luh Gede Sri Mediastuti dan IGN Sudiarsa serta dihadiri oleh Camat Kuta I Nyoman Rudiarta dan para Lurah se-Kecamatan Kuta, bertempat di Pantai Seminyak, Jumat (3/7/2020).
Dalam sambutannya Bupati Giri Prasta menyampaikan kegiatan penanaman pohon di pinggir pantai merupakan wujud konsep segara kertih yaitu pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Dimana pohon Cemara Udang mempunyai banyak manfaat, selain manfaat ekologis, Cemara juga memiliki manfaat sebagai sarana pelengkap upakara Agama Hindu.
“Hari ini kami mewakili masyarakat Badung menyampaikan terimakasih kepada Presiden RI ke 5, Ibu Megawati Soekarnoputri karena sudah menyumbangkan 2000 pohon Cemara Udang bagi masyarakat Badung. Ini merupakan bukti bahwasanya Ibu Megawati sangat memperhatikan Bali dan Badung pada khususnya. Kami berharap partisipasi masyarakat sekitar untuk merawat keberadaan pohon ini dengan baik. Cemara Udang merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Daun Cemara Udang tertiup angin akan mengeluarkan suara yang indah layaknya suara sunari.
Tanaman ini mampu menahan tiupan angin kencang, hempasan gelombang laut, dan terpaan pasir yang bergulung di sepanjang pantai. Oleh karena itu, cemara udang sangat baik digunakan sebagai pemecah angin (windbarrier) di kawasan pantai yang rentan terhadap bahaya angin kencang dan tsunami,” ujar Bupati Badung
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menjelaskan tentang rencana penataan kawasan pantai di Kabupaten Badung sesuai amanat Undang-Undang No. 1 Tahun 2014, dimana pemerintah kabupaten diberikan kewenangan dalam mengelola daratan dan kawasan pesisir. Untuk itu menurut bupati, pedagang di pantai yang ber KTP Badung akan dibuatkan tempat berjualan secara permanen untuk menjaga kebersihan, kerapian dan kehigienisannya. Pantai juga akan dilengkapi toilet umum yang fasilitasnya setara toilet hotel bintang 5.
“Semua yang kita lakukan ini untuk memberikan kenyamanan yang maksimal kepada wisatawan. Generasi muda daerah pesisir kita berdayakan untuk mengelola pantai sehingga masyarakat Badung benar-benar menjadi tuan di rumah sendiri. Dalam proses penataan pantai kita juga akan melibatkan tokoh masyarakat setempat sehingga pembangunannya juga mengakomodir kebutuhan masyarakat sekitar. Seperti di kawasan Pantai Legian, sudah ada open stage yang memiliki 2 fungsi. Pertama digunakan untuk tempat melasti, kedua bisa juga dimanfaatkan untuk gala dinner maupun pertunjukan seni. Pemkab Badung juga sangat komit dalam menata estetika kawasan industri pariwisata, dimana semua sambungan jaringan kabel listrik dan telepon dipindahkan ke bawah tanah dalam tunnel utilitas terpadu,” ucapnya seraya menyatakan bahwa apa yang dilakukan ini untuk membangun jembatan emas dan mewariskan legacy untuk generasi muda.
Terkait dengan menyambut budaya hidup baru atau new normal, Giri Prasta menyampaikan bahwa Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ada di Badung siap untuk menyambut tatanan budaya pola hidup baru di bidang pariwisata pada 9 Juli mendatang dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Gugus Tugas Pemerintah pusat.
Sementara itu Kepala Dinas LHK Badung Wayan Puja mengatakan bahwa pohon Cemara Udang merupakan jenis tanaman khas pantai yang potensial untuk rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (RLKT) pantai berpasir. “Jenis ini mampu menahan angin laut dan uap air laut yang mengandung garam sehingga mampu mendorong perbaikan lingkungan. Selain untuk mitigasi tsunami, vegetasi Hutan Cemara Udang sangat baik untuk membuat lahan sekitar pantai menjadi produktif. Tanaman cemara juga dapat berfungsi sebagai peneduh dari sinar matahari bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai Seminyak, Legian dan Kuta,” ungkapnya.(634)