Bupati Sedana Arta dan Bupati Badung Teken Kerjasama Pembangunan Daerah 

ttd mou
Penandatanganan MoU antara Bupati Bnagkli Sang Nyoman Sedana Arta dengan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten Bangli dengan Kabupaten Badung menjalin kerjasama di bidang pertanian khususnya distribusi pemasaran komoditas pangan. Guna meningkatkan kesejahteraan dan kebanggaan menjadi petani, komuditas pertanian yang overload dihasilkan Kabupaten Bangli akan dibeli oleh Pemkab Badung dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.

Demikian terungkap saat Penandatangan Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Bangli dengan Pemerintah Kabupaten Badung tentang Kerjasama Pembangunan Daerah, Kamis (12/9/2024) di Gedung Bukti Mukti Bhakti (BMB) Kantor Bupati Bangli.

Bacaan Lainnya

Penandatanganan kerjasama pembangunan daerah tersebut dilakukan langsung Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Selain itu juga dilakukan penandatangan kerjasama tentang distribusi dan pemasaran komuditas pangan serta pengembangan potensi daerah oleh Pj Sekda Badung dan Pj Sekda Bangli serta penandatanganan kerjasama antara Perumda Pasar dan Pangan Mangugiri Sedana dengan PT Bukti Mukti Bakti Perseroda oleh para Direktur.

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya menyampaikan selama ini, Kabupaten Bangli telah banyak dibantu oleh Kabupaten Badung. Terutama yang sekarang adalah terkait pemasaran hasil-hasil pertanian dalam arti luas. Baik itu, perikanan dan sebagainya. Karena selama ini, saat panen raya kondisi petani malah kadang-kadang terjadi masalah. Jeruk misalnya saat panen raya, bahkan malah tidak dipanen karena harganya murah. Demikian juga tomat.

“Nah, dengan adanya kerjasama ini tentunya kepastian pemasaran akan lebih terkendali dan kepastian harga juga akan lebih terkendali lagi,” ungkap Sedana Arta.

Dengan begitu diharapkan Bupati Sedana Arta, kesejahteraan petani di Kabupaten Bangli akan lebih meningkat.

“Selaku Bupati Bangli saya tidak henti-hentinya menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya. Sebab, banyak sekali pembangunan dalam dua tahun terakhir di Kabupaten Bangli kalau kita telisik sumber dananya adalah dari BKK Kabupaten Badung,” sebut Sedana Arta.

Pembangunan di Bangli yang dibantu Kabupaten Badung seperti jalan hotmik, bangunan gedung dan bahkan yang paling fenomental adalah pembangunan Bangli Sport Center.  “Pada akhir tahun ini mudah-mudahan bisa menyelesaikan pembangunan lapangan bola dan lintasan atletik yang 100 persen juga anggaranya dari BKK Kabupaten Badung,” ucap Bupati Sedana Arta.

Sementara Bupati Badung  I Nyoman Giri Prasta menegaskan, berbicara soal pangan,  dirinya punya prinsip Bela, Beli, Wujudkan Petani Bangga menjadi Petani.

“Sehingga hasil komuditas petani di Kabupaten Bangli yang over load, maka kami siap mengambilnya. Kami akan beli. Kerjasama ini akan kami lakukan dengan baik,” ujarnya.

Sistemnya, dengan melakukan kerjasama antara Perusahaan Daerah (Perusda) Pangan Badung dan Perusda Kabupaten Bangli.

“Contoh, kalau kami di Badung dengan MoU. Kami membeli, misalnya harga gabah dan beras lebih tinggi dari harga pasar. Dengan begitu kita bisa memberikan insentif kepada petani dalam hal ini adalah produksinya. Kita juga jaga inflasi, sehingga para petani tidak lagi berpikir tentang ketidakpastian harga,” ucapnya.

Sebab, pada prinsipnya dalam kerjasama yang diterapkan antara Pemkab Badung dan Bangli adalah melawan tengkulak, spekulan atau pengepul. Dengan begitu, diharapkan petani akan lebih bangga.

“Ketika kami melakukan kerjasama, misalnya buah-buahan dan sebagainya. Katakanlah jeruk. Maka jeruk kelas satu itu, kita kasih ke semua kamar hotel masing-masing tiga jeruk. Maka dimakan atau tidak dimakan, maka room rate sudah masuk di dalam harga kamar hotel sendiri. Hal ini, tentu akan menguntungkan petani,” jelasnya.

Hal itu dilakukan, untuk membangkitkan semangat, kekuatan dan kebanggaan kepada para petani.

“Ke depan sudah pasti kita juga akan keluarkan regulasi. Contoh kami di Badung, kami akan mengeluarkan regulasi untuk menggunakan dan mengonsumsi produk lokal. Jika tidak ada di Bali baru kita import. Kalau yang sudah ada harus mengunakan produk lokal,” kata Giri Prasta. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.