BANGLI |patrolipost.com – Perbekel se-Bangli mengikuti kegiatan Bimtek bertempat di Gedung Diklat RSJ Provinsi Bali di Bangli, Jumat (21/5). Kegiatan Bimtek dibuka langsung Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Seluruh perbekel diminta untuk melakukan langkah-langkah dalam pengelolaan sampah di wilayah desa. Tidak malu dalam mencontoh desa yang sudah lebih dulu sukses dalam pengelolaan sampah.
Ada beberapa hal yang menjadi penekanan Bupati Bangli kepada para perbekel. Para perbekel diminta untuk solid, kompak dan jengah untuk membangun Kabupaten Bangli. Bupati Sedana Arta mengatakan Bangli merupakan hulunya Bali, maka dari itu desa agar fokus untuk pembangunan Bangli.
Menurut Bupati Sedana Arta, ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukan. Salah satunya dalam pengelolan sampah. “Sampah-sampah yang ada di desa ini agar terkelola. Bagaimana sampah ini dapat diselesaikan di sumbernya,” ungkapnya.
Lanjutnya, antara desa dinas dan desa adat harus bersinergi untuk bisa menangani sampah dari sumber. Bahkan penanganan sampah yang tepat bisa menjadi sumber pendapatan bagi desa. Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini meminta perbekel untuk tidak usah malu-malu lagi untuk meniru desa-desa yang sudah mampu mengelola sampahnya.
“Tidak usah malu lagi meniru desa yang sudah sukses. Pengelolaan sampah bisa menjadi sumber pendapatan desa,” sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, politisi PDIP ini berharap kegiatan kali ini bisa mempersatukan komitmen dan gerak langkah untuk Bangli Era Baru. “Bimtek ini bisa mempersatukan komitmen kita bagaimana gerak langkah ke depan selalu bersama-sama sehingga kesan Bangli ini dibawah kabupaten lain juga harus tinggalkan. Kita siap untuk bangkit bersaing berdaya saing didalam era kekinian ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bangli I Dewa Bagus Riana Putra menambahkan, kegiatan Bimtek ini dilaksanakan secara rutin. Kegiatan bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap tupoksinya maupun terhadap kebijakan maupun aturan-aturan yang baru yang sulit diketahui oleh perbekel selaku pemegang wilayah di masing-masing desa.
Kata Dewa Riana Putra, kegiatan Bimtek menghadirkan narasumber yang bisa membantu mempercepat proses sebuah kebijakan-kebijakan dari gubernur, pusat maupun dari Pemkab Bangli, seperti penanganan sampah. Salah satu narasumber adalah Perbekel Taro, Kecamatan Tegalalang, Gianyar.
“Kami yakin ini bisa menjadi sebuah percontohan kepada perbekel-perbekel untuk bisa diterapkan di masing-masing desanya, sehingga sampah itu tuntas di sumbernya,” sebutnya. (750)