SEMARAPURA | patrolipost.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menghadiri acara Pasobyahan lan Pasupati Awig-Awig Desa Adat Batumulapan di Balai Desa Adat Batumulapan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Minggu (23/4). Turut hadir, Bendesa Madya Majelis Desa Adat (MDA) Klungkung Dewa Made Tirta, Camat Nusa Penida, Kadek Yoga Kusuma dan undangan terkait lainnya.
Bupati Suwirta dalam arahannya mengingatkan, setelah awig-awig selesai direvisi, maka seluruh warga wajib untuk mentaatinya dan harus disosialisasikan serta diimplementasikan kepada masyarakat. Bupati Suwirta berharap awig awig yang sudah disusun berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang ada di Desa Batumulapan dan sesuai dengan Implentasi Ajaran Tri Hita Karana Dalam Kehidupan seperti Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.
Lebih lanjut, terkait dengan pengolahan sampah, maka krama wajib mengolah dan memilah sampahnya masing-masing dan bersama-sama menjaga kebersihan. Dirinya juga mengingatkan, perbekel dan bendesa harus selalu bekerja sama, masing-masing tidak boleh merasa paling hebat. Desa adat dan desa dinas wajib rukun dan bersatu. Karena jika tidak rukun, maka krama yang akan menjadi korban. “Apapun aturannya, apapun isinya, intinya adalah masyarakat yang melaksanakannya. Turunkan harga diri, berikan contoh yang baik untuk melaksanakan awig awig ini,” ujar Bupati Suwirta.
Sementara Bendesa Adat Batumulapan, I Made Sutarsa mengatakan, Desa Adat Batumulapan dari dulu sudah memiliki awig-awig yang tertulis, namun seiring dengan perkembangan pariwisata di Nusa Penida dan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali maka awig-awig ini direvisi. “Isi awig-awig yang dulu sudah tidak sesuai dengan perkembangan di desa adat Batumulapan yang sekarang. Maka dengan itu, awig awig ini direvisi lagi,” ujar Made Sutarsa.
Selain itu, Made Sutarsa juga mengucapakan terima kasih kepada Tim Penyusun dan Tim Penulis Awig-awig. Jelas dia, berkat kerjasama seluruh tim, revisi awig awig Desa Adat Batumulapan sudah berjalan dengan lancar. Menurutnya, keberadaan awig-awig ini akan sangat membantu membimbing warga dalam berperilaku untuk menjaga kelestarian adat dan budaya seiring dengan perkembangan pariwisata yang ada. (855)