SEMARAPURA | patrolipost.com – Pemkab Klungkung menargetkan pertengahan Mei bantuan langsung tunai (BLT) dari program jaring pengaman sosial Pemkab Klungkung sudah bisa dicairkan kepada warga yang berhak menerima. Bantuan ini diluar BLT Dana Desa yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk warga terdampak Covid-19.
Menurut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, ada sekitar 10.430 KK (kepala keluarga) yang diusulkan untuk mendapat BLT sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan tersebut. Jumlah KK yang diusulkan dari desa untuk mendapat BLT tersebut tidak akan sama jumlahnya karena akan terus berkurang sebab menggunakan kriteria yang sama dan ada 3 acuan baku yang harus disertakan.
“Dari total 55.628 KK miskin, yang diusulkan mendapat BLT sebanyak 10.430 KK. Tapi jumlah penerima BLT ini akan terus berkurang karena kita di kabupaten menggunakan kriteria yang sama dengan di desa seperti warga yang terkena PHK, tidak pernah terdata atau mendapat bantuan dan rentan kena penyakit menahun dalam hal ini tidak bisa makan,” ujar Bupati Suwirta.
Disebutkan pula, jaring pengaman sosial atau BLT yang diberikan pemerintah kabupaten tidak boleh tumpang tindih dengan bantuan lain. Karena BLT yang diberikan di kabupaten di luar dari bantuan pemerintah pusat, provinsi maupun desa adat. Bupati Suwirta berharap BLT dari kabupaten ini dapat terealisasi pertengahan bulan Mei ini dan dapat dibagikan tiga bulan sekaligus bisa tuntas.
“Jadi inilah pentingnya kejujuran sehingga bantuan bisa diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan,” tandas Suwirta seraya berharap tidak ada KKN dalam melakukan pendataan nanti.
Walau diakui sedikit terlambat, tapi Bupati Suwitra berharap data ini benar-benar fix. Setelah kita umumkan, baru berikan ruang kepada masyarakat yang terlewatkan di desa melakukan musyawarah khusus.
“Tidak boleh ada warga yang terlewatkan kalau memang harus dapat bantuan, ya harus dibantu,” tegasnya.
Selain itu, Suwirta juga berharap ada kejujuran dari warga yang diusulkan mendapat bantuan. Jika ada warga yang kena PHK, tapi kaya dan masih punya tabungan agar tidak menerima bantuan. Seperti halnya mereka yang bekerja berpuluh-puluh tahun di hotel dan mampu bertahan sampai enam bulan dan satu tahun. Begitupula juga mereka yang beberapa kali berangkat kapal pesiar diyakini masih punya tabungan. (855)