SEMARAPURA | patrolipost.com – Benar-benar nekat ulah oknum yang mau memanfaatkan momen mutasi pejabat eselon 2 dan 3 baru baru ini, dimana salah seorang pejabat yang baru dilantik yaitu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Klungkung, Ketut Suadnyana hampir kecolongan. Namanya dicatut oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dengan disodorkan nama pejabat teras lainnya.
Modus kejahatan yang dilakukan dengan cara meminta uang kepada salah seorang pegawai di DLHP sebesar Rp10 Juta. Uang sebesar tersebut rencananya akan diserahkan kepada Sekda Klungkung, Gede Putu Winastra.
Kejadian ini sontak membuat mantan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan ini kaget. Apalagi dia baru pertama kali bertugas di DLHP setelah dilantik oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, sebagai Kepala Dinas, Rabu (6/1/2020).
“Ini ada yang menarik. Pagi tadi bendahara kantor saya ditelepon seseorang yang mengaku saya agar menyiapkan uang Rp10 juta. Uang tersebut rencananya mau diserahkan ke Pak Sekda. Padahal saya baru pertama kali ngantor di DLHP, ” ujar Kadis LHP, Ketut Suadnyana kepada wartawan, Kamis (7/1/2020).
Menurut Suadnyana, bendahara kantornya memang tidak tahu sama sekali nomor handphone miliknya. Jadi kemudian bendaharanya menyiapkan uang yang dimaksud. Tapi untungnya sebelum uang tersebut dikirim ke sebuah rekening, bendahara tersebut sempat naik keruangan dan bertemu dirinya.
“Saya juga kaget pas ketemu di ruangan, bendahara saya bilang sudah mau menyiapkan uang dan ditransfer. Padahal saya tidak ada menelpon minta uang,” ungkapnya.
Dirinya merasa bersyukur bendahara DLHP tersebut bertemu langsung dengannya sebelum mentransfer uang. Sehingga penipuan tersebut bisa digagalkan. Suadnyana berharap jajarannya tidak serta merta percaya kepada orang yang meminta sejumlah uang apalagi menggunakan nama dirinya. Dimana jumlah pegawai di DLHP Klungkung ada sekitar 300 orang jelas hal ini sangat riskan.
“Orang yang meminta uang tersebut terus menelepon dan minta dikirimin uang melalui sebuah rekening. Pas saya angkat dimatikan lagi dan setelah itu tidak ada menelepon lagi,” ujar mantan Kabag Humas Protokol Setda Klungkung ini. (855)