DENPASAR | patrolipost.com – Tak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan rentan membuat seseorang mengalami gangguan mental. Bahkan tercatat adanya peningkatan masyarakat yang mengalami gangguan mental, baik disebabkan faktor ekonomi maupun lainnya.
Adapun solusi menjaga kesehatan jiwa dalam situasi pandemi Covid-19 adalah dengan tetap menanamkan pikiran positif. Hal ini diungkapkan Staf Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar, Lily Puspa Palupi, Sabtu (9/10/2021) di Denpasar.
Lebih lanjut Lily mengatakan, kondisi sulit ini dialami oleh hampir seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. Dimana selain menanamkan pikiran positif, salah satu cara menghindari munculnya gangguan- gangguan kejiwaan antara lain dengan selalu bersyukur untuk hal-hal yang masih dimiliki.
“Misalnya, masih diberikan kesehatan, usia yang panjang, pekerjaan, dan keluarga,” ujarnya.
Dalam situasi pandemi ini, menurut Lily efek psikologis yang paling sering muncul di masyarakat adalah rasa takut dan cemas akan terpapar virus Corona. Selain itu, terbatasnya akses dan kebebasan untuk melakukan aktivitas, seperti bekerja, sekolah, bersosialisasi, dan lainnya juga mengakibatkan seseorang rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
“Karena kondisi ini berlangsung cukup lama dan belum bisa diperkirakan kapan akan berakhir, sehingga masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kondisi. Ada yang bisa beradaptasi tanpa banyak kendala, namun tidak sedikit juga merasa kesulitan. Sehingga, secara psikis mengalami efek seperti masalah kecemasan, stres, hingga depresi,” terangnya.
Lily juga menjelaskan perlunya memilah dan memilih pemberitaan yang ingin diketahui dan bermanfaat serta perlu membatasi dan memilah-milah informasi yang dibaca.
Menurutnya, jika dirasakan sudah tidak nyaman lagi mengikuti berita-berita Covid-19 maka diimbau agar melaksanakan jeda sejenak dan mengalihkan perhatian ke hal-hal lain atau informasi yang membuat hati lebih gembira dan positif.
Selain itu, Lily mengungkapkan bahwa situasi yang memerlukan pendampingan psikolog, apabila seorang mulai merasa terganggu fungsinya sehari-harinya.
“Salah satunya, mengganggu pekerjaan, proses belajar, dan merasa tidak ada pihak yang bisa memberikan dukungan dan membantu masalah yang dihadapi,” tandasnya. (030)