MAKASSAR | patrolipost.com – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya investasi di sektor kesehatan guna menekan kerugian devisa negara akibat masyarakat Indonesia sering berobat ke luar negeri. Hal tersebut dinyatakan Jokowi pada peresmian Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, Jumat (7/9/2024).
“Kita tidak mau lagi nanti masyarakat yang sakit, warga yang sakit, larinya ke Malaysia, larinya ke Singapura, larinya ke Amerika, larinya ke Jepang, cukup di Makassar,” kata Presiden Jokowi melansir kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi dalam kunjungan tersebut singgah di Surabaya kemudian sore hari pada hari yang sama menuju ke Makassar. Pada kesempatan tersebut Jokowi lantas menyatakan kesedihannya terkait kondisi rumah sakit umum di daerah yang sering kali dinilai kurang memadai.
Ia mengungkapkan keprihatinan mengenai ruangan rumah sakit yang gelap dan kondisi fasilitas yang kumuh.
“Saya kadang sedih kalau masuk ke rumah sakit daerah, ruangan yang agak gelap, rumah sakitnya juga sudah kumuh,” katanya.
Rumah sakit yang diresmikan hari ini di Makassar merupakan yang kedelapan diresmikan oleh Presiden Jokowi menjelang purnatugas sebagai Kepala Negara pada Oktober 2024.
Rumah sakit itu terdiri atas empat menara dan 12 lantai, dengan total anggaran pembangunan mencapai Rp1,56 triliun.
Selain itu, kata Jokowi, peralatan kesehatan yang telah dioperasikan di rumah sakit ini menelan biaya Rp 360 miliar, dengan tambahan anggaran Rp 520 miliar untuk ke depannya. Total anggaran mencapai lebih dari Rp. 2 triliun.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan kekagumannya atas fasilitas rumah sakit yang kini setara dengan standar internasional. Sejumlah alat yang tersedia di antaranya cathlab hingga magnetic resonance angiography (MRA).
“Saya tadi masuk, ini kok melebihi hotel bintang 5. Peralatan rumah sakitnya semuanya supermodern,” ujar Presiden.
Dengan kapasitas 920 tempat tidur, rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat rujukan kesehatan utama di wilayah Timur Indonesia, kata Jokowi menambahkan.
Dengan adanya fasilitas kesehatan yang canggih di dalam negeri, Presiden berharap masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.
Setiap tahun, kata Jokowi, negara mengalami kehilangan devisa hingga Rp180 triliun akibat warganya yang mencari pengobatan di luar negeri.
“Kita bisa cegah dengan membangun rumah sakit-rumah sakit dengan standar internasional,” tutupnya. (pp04)