JAKARTA | patrolipost.com – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) meradang dengan kebijakan Pemerintah Indonesia menghentikan impor sejumlah produk dari China ke Indonesia sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran virus Corona. Menurut Pemerintah RRT, sikap Indonesia itu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan kurang berdasar.
Duta Besar RRT untuk Indonesia Xiao Qian menjelaskan bahwa hingga kini, belum ada bukti bahwa Virus Corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China.
“Tadi saya lihat ada berita bahwa pemerintah Indonesia akan hentikan impor makanan dan minuman dari China untuk menjaga Virus Corona tidak masuk ke indonesia. Kami memberikan concern kepada tindakan tersebut,” kata Dubes Xiao.
Xiao Qian mengimbau pemerintah Indonesia untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan.
“Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang,” kata Dubes Xiao.
Selain itu, Dubes China untuk Indonesia, Xiao Qian juga menyayangkan pemerintah Indonesia yang menyetop penerbangan dari dan ke China. Menurutnya, China menjadi negara kedua terbesar penyumbang wisatawan asing. Setiap tahunnya, ada 2 juta lebih turis dari China yang mengunjungi Indonesia. Tak hanya itu, China juga merupakan salah satu sumber investasi terbesar untuk Indonesia.
“Itu (penyetopan penerbangan) sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan pariwisata Indonesia sendiri,” katanya.
Menanggapi pernyataan wakil Pemerintah RRT itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, penghentian impor sejumlah produk China ke Indonesia untuk menjaga kepentingan nasional. Langkah itu diambil mengantisipasi merebaknya kasus virus Corona yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
“Soal penghentian (impor produk China), saya sampaikan bahwa kepentingan kita tetap nomor satu. Kepentingan nasional dinomorsatukan,” tandas Jokowi di Istana Negara, Rabu (5/2/2020).
Pemerintah mengambil sejumlah kebijakan sebagai antisipasi terhadap virus corona. Mulai dari pelarangan impor hewan hidup, penghentian penerbangan dari dan ke China, hingga pelarangan transit atau berkunjung ke Indonesia bagi yang sudah ada di China selama 14 hari.
Sementara itu Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan aturan terkait pelarangan impor hewan hidup. Hal ini dilakukan sesuai rapat terbatas, Selasa (4/2/2020).
“Sedang disiapkan peraturan menterinya, tapi sesuai arahan dan putusan rapat terbatas (ratas) kemarin. Kita keluarkan segera,” tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa hewan yang dilarang diimpor dari China adalah hewan liar. “Nanti kita buat daftar apa saja, karena ada kaitannya dengan kode Harmonized System impor. Seperti kura-kura, juga ada ular,” pungkasnya. (807)