JAKARTA | patrolipost.com – Perang bayangan antara Iran dan Israel akhirnya tak lagi bisa disembunyikan dari dunia. Meski selama ini pihak Israel memilih bungkam soal dampak serangan balik Iran, kini sebuah pengakuan diam-diam muncul dari dalam militer Israel sendiri, dan ini bukan kabar kecil.
Seorang pejabat militer Israel, yang menolak disebut namanya, mengakui bahwa serangan udara Iran bulan lalu memang berhasil menghantam beberapa situs militer Israel.
Ini menjadi kali pertama pengakuan publik keluar dari Israel bahwa pangkalan militer mereka benar-benar kena. Meski sang pejabat buru-buru menyebut dampaknya “hanya beberapa dan tetap berfungsi”, data yang diungkapkan pihak luar justru bicara sebaliknya.
Menurut laporan The Telegraph, yang mengutip data radar dari Oregon State University, ada lima pangkalan militer Israel yang diluluhlantakkan oleh enam rudal balistik Iran.
Data ini didapat melalui pengamatan satelit yang memantau kerusakan akibat perang di zona konflik, dan ya, hasilnya bikin merinding.
Selama perang besar-besaran itu, Iran meluncurkan lebih dari 500 rudal balistik dan sekitar 1.100 drone, sebagai respons atas serangan brutal Israel yang menyasar jantung militer Iran.
Israel mengklaim serangan itu sebagai ‘langkah pencegahan’ untuk menghentikan ambisi Iran yang terang-terangan ingin ‘menghapus Israel dari peta dunia’.
Namun, balasan Iran terbukti jauh dari simbolis. Selain serangan ke pangkalan militer, 36 rudal dan 1 drone menghantam area pemukiman di Israel, menewaskan 28 orang, melukai lebih dari 3.000 lainnya, dan memporakporandakan ribuan rumah, universitas, hingga sebuah rumah sakit.
Menariknya, lokasi pasti serangan masih dirahasiakan oleh sensor militer Israel. Diduga kuat untuk mencegah musuh mereka mempelajari titik lemah pertahanan negara itu.
Tapi, seperti biasa, data satelit tak bisa dibohongi, dan dunia sekarang tahu bahwa Iran tidak hanya menggertak, tapi benar-benar menggigit.
Sementara itu, Iran menyebut sekitar 1.000 warganya tewas akibat serangan Israel yang juga menyasar wilayah padat seperti ibu kota Teheran.
Perang ini menunjukkan satu hal jelas, era saling serang dalam bayangan tampaknya sudah selesai. Kedua negara kini bermain terbuka, dan akibatnya mulai terasa, bukan hanya di langit Timur Tengah, tapi juga di peta geopolitik dunia.
Perang belum usai. Tapi satu hal pasti: Iran bukan lagi lawan yang bisa diremehkan. (305/jpc)
