BANGLI | patrolipost.com – Berbagai cara dilakukan Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli dalam upaya peningkatan pelayanan. Dengan memperluas daerah layanan perusahaan daerah ini mampu menambah ribuan pelanggan. Tidak itu saja dari hasil audit perusahaan plat merah ini masuk kategori sehat dan dari kinerja keuangan mampu raih WTP.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan dalam kurun waktu 4 tahun perusahaan mampu menambah ribuan pelanggan. Pada tahun 2020 tercatat 18.899 pelanggan dan hingga bulan September 2024 total ada 23.722 pelanggan atau bertambah sebanyak 5.821 pelanggan.
”Ini membuktikan kepercayaan masyarakat terhadap Perumda Air MInum Tirta Danu Arta mulai tumbuh,” ungkapnya, Rabu (9/10/2024).
Lanjut Direktur yang akrab dipanggil Dewa Rono ini, penambahan jumlah pelanggan telah mampu tingkatkan daerah layanan di beberapa desa. Semisal untuk Kecamatan Kintamani yakni Desa Suter, Abang Songan, Abang Batu Dinding, Belantih, Catur, Daup, Bayung Gede. Sedangkan untuk kecamatan Tembuku yakni Desa Peninjoan dan Kecamatan Bangli yakni Desa Landih dan Pengotan.
Kata Dewa Rono untuk pengembangan dan peningkatan layanan selama kurun waktu itu, perusahaan telah mengeluarkan biaya investasi yang berasal dari kas perusahaan secara mandiri.
“Total dana investasi mencapai Rp 12,7 miliar dan dana murni dari kas perusahaan,” kata Direktur asal Banjar/Kelurahan Kawan Bangli ini.
Sebut Dewa Rono anggaran Rp 12,7 miliar tersebut diantaranya diperuntukkan buat pergantian pipa transmisi di Desa Catur sebesar Rp 2,8 miliar, pembangunan jaringan untuk back up Gamongan I sepanjang 2,5 Km senilai Rp 3,1 miliar, perbaikan JDV kota Bangli saat perbaikan drainase Rp 1,5 miliar, pengadaan inveter Rp 2 miliar, pembangunan dan pemeliharaan broncap Rp 500 juta perluasanan jaringan distribusi sepanjang hampir 20 Km senilai Rp 2,3 miliar dan lainnya.
”Melihat kondisi keuangan perusahaan maka pola pembayaran dengan sistem jangka panjang (long term payments),” ungkapnya.
Sementara terkait kinerja, kata Dewa Rono dari hasil audit yang dilakukan auditor (BPKP) kinerja PDAM Bangli masuk kategori baik dan sehat. ”Khusus untuk kinerja keuangan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” ujarnya.
Dalam kaitan meningkatkan pelayanan PDAM juga telah meluncurkan aplikasi “KIBAS”. Pada aplikasi ini terdapat beberapa fitur yakni tagihan rekening, fitur membaca meteran mandiri, fitur pengaduan dan ada pula penyampaian informasi, pengumunan serta survai kepuasan pelanggan.
“Kibas menjadi salah satu invoasi perusahaan untuk mempermudah pelanggan mendapatkan informasi atau menyampaikan pengaduan,” tegasnya.
Dia mencotohkan fitur tagihan rekening, dengan demikian pelanggan akan bisa mengetahui tagihan yang akan dibayarkan setiap bulannya. Begitu juga fitur pengaduan nantinya pelanggan dapat menyampaikan pengaduan secara langsung, sehingga ketika terjadi gangguan jaringan maka akan langsung bisa ditindaklanjuti.
Sementara disinggung terkait pengenaan tarif, Dewa Rono mengungkapkan pengenaan tarif yang dilakukan sejak tahun 2023 merupakan tindak lanjut yang harus dilakukan atas temuan auditor yang menyebutkan tarif sebelumnya tidak memenuhi dan atau tidak dapat menutup biaya oprasional (full cost recaverey). Namun demikian pemberlakukan tarif baru berdasarkan Perbup 66 Tahun 2022 dengan perhitungan mengacu Permendagri 21 Tahun 2020.
Sebagai perusahaan daerah yang diberi mandat pelayanan air bersih kepada masyarakat pada posisi pemenuhan kebutuhan pokok yakni 10 liter kubik, maka perusahaan masih memberikan subsidi sebesar 48 persen untuk masyarakat kurang mampu dan untuk kategori rumah tangga biasa subsidi sebesar 20 persen.
Tarif dasar yang menjadi acuan penghitungan tarif sebesar Rp 7.089 per meter kubik sudah memenuhi ketentuan batas bawah dan atas dari Keputusan Gubernur Bali Nomor 826 Tahun 2021 tentang tarif batas atas untuk Kabupaten Bangli sebesar Rp 9.979,24.
Disinggung terkait program akhir 2024 dan untuk tahun selanjutnya, Dewa Rono mengatakan dalam waktu dekat akan dilaksanakan pembangunan kantor baru dengan anggaran Rp 4,5 miliar.
“Kegiatan sudah ditenderkan dan telah ditentukan penyedianya,” kata mantan kontraktor ini.
Disamping itu pihaknya juga merancang optimalisasi untuk pelayanan wilayah Kintamani Timur ke Selatan melalaui pembangunan jaringan tranmisi dan distribusi sepanjang hampir 15 Km dan pembangunan 3 resevoar serta pemasangan 8 unit pompa dengan total anggaran sebesar Rp 17 miliar. Disamping itu pihaknya juga merancang optimalisasi pelayanan wilayah Kintamani Selatan ke Barat.
”Mudah-mudahan program yang kita rancang bisa berjalan sehingga semakin banyak wilayah yang bisa kita layani dan dari sisi ekonomi dampaknya tentu akan bisa dirasakan masyarakat,” kata Dewa Rono. (750)