BANGLI | patrolipost.com – Merebaknya virus Covid-19 (Corona) berdampak pada terbatasnya ruang gerak masyarakat, termasuk juga para kandidat calon bupati Bangli periode (2020-2025). Sebelum merebaknya virus yang pertama kali ditemukan di negeri China tersebut, para calon begitu gencar turun ke masyarakat untuk menghadiri undangan. Semenjak merebaknya virus Corona kini para calon mulai membatasi kegiatan di keramaian.
Salah satu kandidat calon bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, pasca merebaknya virus Corona dirinya mulai membatasi kegiatan di keramaian. Kata Ketua DPC PDIP Bangli ini, hal itu ditempuh tiada lain demi keselamatan semua. Apalagi sudah jelas-jelas Gubernur Bali telah mengeluarkan surat edaran dimana di poin 5 disebutkan, kegiatan – kegiatan keramianan hiburan dan kegiatan lainnya yang melibatkan massa agar ditiadakan dan dibatasi.
“Apa yang kami lakukan demi keselamatan jiwa, apalagi penyebaran virus Corona sangat cepat,” ujar pria yang juga Wakil Bupati Bangli ini, Kamis (19/3/2020).
Lantas disinggung jika ada undangan dan tamu yang datang, kata Sang Nyoman Sedana Arta, jika ada undangan dari masayarakat pihaknya berusaha hadir. “Ketika ada undangan tentunya kami akan hadir, hanya saja diupayakan mencari waktu ketika tidak di puncak acara. Tentu kalau di puncak acara masyarakat yang hadir pasti ramai mungkin kami bisa datang lebih awal atau setelah puncak acara,” ujar politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.
Di sisi lain banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasi di kediaman Sang Nyoman Sedana Arta di wilayah LC Uma Aya Kelurahan Bebalang Bangli. Bahkan mereka yang datang membawa massa. Terkait kondisi ini Sang Nyoman Sedana Arta mengaku mempersilakan masyarakat yang datang namun cukup perwakilan saja.
“Apa yang kami lakukan demi kesehatan dan keselamatan masyarakat atau tidak ada tendensi apa – apa di balik pembatasan kegiatan yang dilakukan,” sebut Wakil Bupati dua periode ini.
Untuk tamu yang datang, kata Sang Nyoman Sedana Arta dari berbagai kalangan, diantaranya dari kalangan generasi muda lewat Seka Teruna Teruni (STT) tokoh masyarakat mulai Bendesa, Kelian adat, Kelian Dadia, Perbekel dan para politisi.
“Berbagai masukan dan saran kami dapatkan, tentu ini menjadi modal kami dalam berjuang nanti,” sebutnya. (750)