BANGLI | patrolipost.com – Belakangan ini harga buah lokal di pasar merangkak naik. Naiknya harga buah lokal karena beberapa buah import dari China tidak beredar lagi di pasaran pasca merebaknya virus Corona. Selain itu naiknya harga dipengaruhi juga menjelang hari raya Galungan.
Menurut pedagang buah di Pasar Kidul Bangli, Putu Pande, sudah sejak sepekan terakhir buah import dari negeri China tidak beredar di pasaran. Pedagang yang berjualan di lantai II Pasar Kidul ini mencontohkan buah jenis anggur merah yang didatangkan dari China kini tidak ada lagi di pasaran.
“Kalaupun di pasaran masih dijumpai anggur merah, buah tersebut bukan produk China. Jika berbicara masalah harga untuk harga anggur merah asal China paling murah,” jelas Putu Pande, Minggu (16/2/2020).
Kata Putu Pande, dampak virus Corana mengakibatkan beberapa jenis buah asal China tidak beredar di pasaran. Fenomena ini berpengaruh terhadap harga buah lokal dimana belakangan ini harga buah lokal merangkak naik. Pedagang asal Bangli mencontohkan harga buah rambutan sebelumnya Rp 12 ribu, naik menjadi Rp 18 ribu per kilogramnya. Begitupula untuk buah manggis sebelumnya harganya Rp 20 ribu, naik menjadi Rp 35 ribu per kilogramnya.
“Untuk buah lokal harganya terus merangkak naik dan ini tentu menjadi berkah bagi petani lokal,” sebutnya.
Disinggung terkait mendapatkan atau membeli buah import, kata Putu Pande biasanya membeli dari agen buah.
Sebut Putu Pande, naiknya harga buah lokal selain karena tidak masuknya buah import asal Negeri Panda itu, juga dikarenakan permintaan buah semakin tinggi menjelang hari raya Galungan.
“Permintaan buah semakin meningkat dan puncaknya pada hari Penyajahan Galungan,” jelasnya. (750)