PEKANBARU | patrolipost.com – Khairul Amri SPi, wartawan yang telah berkiprah selama 22 tahun di dunia media di Provinsi Riau, kini berazam untuk terjun ke dunia politik praktis. Menyandang nomor urut 4 sebagai calon anggota DPRD Pekanbaru Dapil 6 dari Partai Golkar, Khairul yang akrab disapa Buya berbagi motivasi dan program unggulannya.
Khairul Amri menceritakan perjalanannya sejak duduk di bangku SLTA (MAN 1 Pekanbaru), dimana dia sudah terlibat di berbagai kegiatan Partai Golkar. Meskipun tidak langsung terlibat dalam politik praktis, Khairul aktif dalam kegiatan partai, mendukung tokoh-tokoh Golkar Pekanbaru
Sejak menjadi wartawan, mulai dari 2001 lalu, Khairul merasakan bahwa ada keterbatasan ruang dan gerak dalam membantu masyarakat luas. Meskipun telah banyak memberikan kontribusi positif, seperti memasukkan anak-anak sekolah dan menangani masalah jalan rusak, atau persoalan di masyarakat, tapi Khairul merasa bahwa kemampuannya masih bisa ditingkatkan atau di-upgrade.
Motivasi Khairul untuk terjun ke dunia politik muncul dari keinginan untuk memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat dalam skop lebih luas. Sebagai Sekretaris Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) di DPD I Partai Golkar Provinsi Riau, Khairul menegaskan bahwa kemandirian dan independensinya sebagai wartawan akan selalu dijaga. Walau mungkin dalam konteks dan ruang yang berbeda.
Dalam program unggulannya, Khairul menyampaikan empat fokus utama: yakni, pendidikan, kesejahteraan, lingkungan dan keberlanjutan, serta ekonomi kreatif lokal.
Dalam bidang pendidikan, Khairul menyoroti pentingnya pendidikan berkualitas dan merata, dari tingkat PAUD/PG/TK hingga perguruan tinggi.
Program kesejahteraan, menyoroti kondisi para guru yang masih belum sejahtera, dimana Khairul berharap dapat memperjuangkan hak-hak mereka secara lebih baik dan massif di level legislatif.
Ekonomi lokal menjadi fokus utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi milenial. Khairul berkomitmen untuk memberikan akses modal yang mudah dan memberikan pemahaman tentang bisnis start-up agar dapat tumbuh dan berkembang.
Program lingkungan dan keberlanjutan menjadi fokus utama. Karena menurut Khairul, yang juga Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Riau ini, masalah banjir dan sampah perlu penanganan serius.
“Keempat program ini akan menjadi prioritas saya jika diberikan amanah sebagai anggota DPRD Pekanbaru,” jelas Khairul Amri bersemangat.
Khairul Amri, yang telah berpengalaman sebagai wartawan selama 22 tahun ini mengungkapkan, bahwa penduduk Dapil 6 mayoritas berasal dari luar Pekanbaru, seperti Sumbar dan Sumut. Kondisi ini menciptakan dinamika tinggi dalam perkembangan pembangunan yang pesat, namun juga membawa tantangan signifikan.
“Pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, dan lingkungan menjadi fokus utama saya. Jika keempat program ini bisa terselesaikan, masalah masyarakat di Dapil 6 mungkin sudah bisa teratasi,” ujar Khairul Amri.
Khairul juga menyentuh persoalan lingkungan, terutama banjir, yang belum dapat terselesaikan sepenuhnya. Ia menggambarkan banjir seperti “tutup botol,” di mana air terkunci di daerah Panam, sehingga perlu kerja sama antara Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar.
Sebagai tokoh masyarakat di daerahnya, Khairul Amri tidak hanya dikenal sebagai calon legislator, tetapi juga sebagai Ketua Masjid dan Ketua RW di Jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani.
Ia menceritakan bagaimana proses awal menjadi Ketua RW. Dirinya belum pernah menjadi Ketua RT, tetapi masyarakat melihat kesehariannya dalam membangun kampung dan kontribusi yang diberikan secara luas.
“Pemberdayaan masyarakat melalui ibu-ibu di lingkungan RW, UMKM ibu-ibu, pengelolaan sampah, dan penanggulangan banjir dengan berkerja sama dengan lurah telah kita lakukan. Saya menjalankan pemerintahan di lingkungan RW dengan senyum, sehingga masyarakat senang,” ungkap Khairul.
Dengan mencetak keberhasilan di lingkungan RW, Khairul optimis bisa meraih dukungan masyarakat dalam Pemilu 2024 mendatang. Melalui sosialisasi yang telah dilakukan selama ini, Khairul menargetkan minimal 3.000 suara untuk mengoptimalkan peran legislatifnya dalam membawa perubahan positif bagi warga di Dapil 6. (305/ngc)