DENPASAR | patrolipost.com – Dekranasda Bali menggelar pameran kerajinan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Grand Launching pameran kerajinan ini merupakan kerjasama antara Dekranasda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Rabu (28/12/2022).
Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengatakan, pameran tersebut sebagai peran aktif Dekranasda Bali dalam memajukan perekonomian bangsa melalui kerajinan.
“Saya sendiri sebagai ketua dewan pengawas kerajinan daerah Bali tentunya melakukan pengawasan terhadap kondisi kerajinan Bali,” jelas Putri Suastini Koster.
Ia mengungkapkan, di era 80 an kerajinan Bali sangat booming hingga dapat mensejahterakan perajin dan masyarakat Bali. Namun saat ini industri kerajinan Bali jalan di tempat.
“Persaingan Global yang tidak terjaga dengan baik, asosiasi dan pelaku kerajinan itu sendiri akhirnya menurunkan kejayaannya,” kata Bunda Putri.
Sebagai dampak dari persaingan global dan bisnis yang pragmatis ini, banyak ditemukan kain endek Bali yang ditenun bukan di Bali namun dipasarkan kembali di Bali. Menurutnya hal itu merugikan perajin dan masyarakat Bali.
“Tiga kerugian kita. Pertama penenun akan meletakkan alat-alat tenunnya karena kerjaannya sudah diambil alih, kedua pasar lokal akan diambil dan yang ketiga uang beredarnya di luar,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh komponen untuk mengembalikan idealisme dalam merawat dan menjaga warisan leluhur tersebut.
Ditambahkan, saat ini Bali sedang mempersiapkan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung seluas 334 hektar. Kawasan kesenian dan kebudayaan itu nantinya dilengkapi 15 panggung pertunjukan dan 12 museum tematik.
Selain itu, juga dibangun Bali International Convention Centre dengan kapasitas 25.000-30.000 orang. Disitu juga akan dibangun Bali Expo, yang diharapkan dapat menjadi Super Hub perdagangan global bagi kerajinan nusantara.
Dengan adanya pameran kerajinan di Anjungan Bali, TMII- Jakarta, Putri Koster berharap dapat berimbas pada anjungan dari daerah lainnya, serta berimbas pada kejayaan kerajinan nusantara.
“Karena ketika pandemi kemarin IKM dan UMKM dari sektor kerajinan ternyata menjadi pelita di dalam kegelapan kita,” jelasnya. (pp03)
