NEW YORK | patrolipost.com – Puluhan pemimpin negara, pejabat, dan diplomat yang hadir di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (26/9/2025) melakukan aksi “walk-out” ke luar aula sidang sebagai bentuk protes terhadap Benjamin Netanyahu.
Pemimpin otoritas Israel itu tetap hadir menyampaikan pidatonya di hadapan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, meski ada perintah penangkapan atas dirinya yang diterbitkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza.
Saat Netanyahu naik ke mimbar Majelis Umum PBB, puluhan delegasi langsung meninggalkan tempat duduknya dan keluar untuk memprotes kejahatan perang rezim Zionis Israel di Jalur Gaza selama 30 bulan terakhir serta serangan terornya di Iran dan Qatar.
Para delegasi terus mengalir keluar meski ada sejumlah pendukung Netanyahu yang bertepuk tangan dalam upaya meredakan atmosfer protes di ruang sidang Majelis Umum PBB.
Kunjungan Netanyahu ke New York saat ini berlangsung di tengah gelombang pengakuan kemerdekaan Negara Palestina oleh sekutu Barat Israel, seperti Inggris, Prancis, Spanyol, dan Belgia, serta negara-negara lain seperti Kanada dan Australia.
Ketika Netanyahu menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB tahun lalu, pihak Zionis melancarkan serangan ke ribuan perangkat penyeranta (pager) di Lebanon, sehingga mencederai anggota Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani.
Di tahun lalu pula, para delegasi dari puluhan negara melakukan aksi “walk-out” ketika Netanyahu akan menyampaikan pernyataannya di Sidang Majelis Umum PBB untuk memprotes tindak genosida Israel di Jalur Gaza.
Pendemo Kepung PBB
Sementara itu ratusan pengunjuk rasa berkumpul di beberapa blok Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS). Mereka berkumpul di jalan ketika Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB pada Jumat, 26 September 2025.
Para warga datang dengan membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan seruan dibukanya bantuan internasional untuk warga Palestina. Menariknya aksi unjuk rasa ini tak hanya diikuti oleh warga Pro Palestina saja melainkan juga warga Israel. Mereka ikut terlibat lantaran sudah muak dengan pembantaian yang terjadi di Palestina.
Para demonstran meneriakkan Netanyahu sebagai penjahat perang dan harus segera diadili. Diketahui aksi demo ini sejatinya melawan instruksi negara yang melarang warganya mengikuti demo anti Israel dan pro Palestina.
Warga Israel yang terlibat dalam aksi ini juga menyatakan bahwa mereka berharap segera dilakukan genjatan senjata dan pembebasan para sandera di kedua belah pihak. Mereka menyatakan keinginannya untuk dapat kembali berjumpa dengan keluarga yang disandera oleh Hamas. (ant)