DENPASAR | patrolipost.com – Safety Riding bukan saja dibutuhkan oleh pengendara sepeda motor pemula. Namun, bagi yang telah mahir pun juga membutuhkan peningkatan skill berkendara. Terlebih untuk kendaraan roda dua dengan kapasitas volume ruang diatas 250 cc.
Transformasi kendaraan dari berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik juga dibutuhkan oleh pengendara yang telah mahir sekalipun, untuk meningkatkan skill mereka.
Kegiatan Safety Riding ini juga diadakan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/3 Denpasar bekerjasama dengan Hunter Motorcycles Indonesia sebagai brand motor gede buatan Indonesia.
“Safety Riding kali ini dalam rangka HUT Polisi Militer ke-77. Kenapa diadakan? Karena ada perkembangan teknologi motor yang sekarang dikenal kendaraan listrik, handling dan manuvernya sudah tentu berbeda,” kata Komandan Denpom IX/3 Letkol CPM F Okto Femula, Sabtu, 8 Juli 2023.
Safety Riding itu diikuti oleh puluhan personel Denpom IX/3 Denpasar, bersama komunitas motor gede di Bali. Termasuk, rider perempuan asal Bandung Desti Meilani Parida Pasha atau Neng Ade.
Dalam kegiatan tersebut, Hunter Motorcycles menjadi mitra dengan mengeluarkan Hunter, motor gede besutannya berkapasitas 500 cc berteknologi EV.
Direktur Utama PT Indo Pasicic Net David Broadhurst menjelaskan, pihaknya fokus pada produksi motor gede berkapasitas menengah 250 cc-500 cc. Selain moge berbahan bakar fosil, Hunter Motorcycles Indonesia juga mengeluarkan motor listrik mulai 3 Kw – 20 Kw.
“Tempat produksi kami ada di Jimbaran untuk motor listrik dan Citeureup untuk motor berbahan bakar minyak,” kata David Broadhurst.
Safety Riding yang dilaksanakan, menurut David, menjadi pilot program untuk kegiatan yang diadakan secara berkelanjutan di setiap wilayah Indonesia. Menurut David, motor Hunter akan memenuhi pangsa pasar menengah untuk penggemar motor gede.
“Kami menjual dengan harga yang sangat bisa dijangkau karena diproduksi di Bali dan Jawa Barat. Range harga berkisar Rp 80 juta sampai yang paling mahal sudah paket lengkap untuk touring Rp 215 juta,” jelasnya.
David mengatakan, pihaknya memiliki komitmen dalam penggunaan teknologi EV sebagai energi terbarukan, dengan target 23% pada tahun 2025, dan mencapai nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat. (pp03)
