AMLAPURA | patrolipost.com – Arus penyeberangan di Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Minggu (8/12) berlangsung padat. Kepadatan arus penyebrangan di pelabuhan ujung timur Bali ini terjadi menyusul ditutupnya sementara seluruh aktifitas bongkar muat kapal di Dermaga I Padang Bai.
Penutupan Dermaga I karena bagian landasan Mobile Bridge dermaga ini dalam masa perbaikan setelah mengalami kerusakan atau keropos pada bagian ujung landasan yang bersentuhan langsung dengan Ramdoor kapal ferry ketika sandar di dermaga tersebut.
Sejumlah teknisi terlihat sibuk melaksanakan perbaikan utamanya pengelasan lembaran baja tebal di bagian landasan dermaga. Sementara kendaraan truk harus antre dalam pelabuhan, menunggu datangnya Ferry yang akan bongkar muat di Dermaga II dan lanjut menyeberangkan mereka ke Pelabuhan Lembar, Lombok.
“Saya tiba di Pelabuhan sekitar pukul 5.00 Wita pagi, dan sampai petang ini belum bisa naik ke atas kapal. Kalau antre ya lumayan Mas, cuman saya dan yang lainnya khawatir kalau sampai menginap di pelabuhan! Gimana ya, bekal saya sangat minim,” ungkap Priono sopir truk asal Blitar, Jawa Timur.
Selain khawatir bekal mereka habis, para sopir truk ini mengaku kurang nyaman harus antre terlalu lama di areal lapangan parkir pelabuhan. Apalagi sampai berjam-jam karena saat siang hari cuaca sangat panas dan matahari sangat terik.
“Kita gak kuat lama-lama di atas mobil truk Mas, panas sekali dan kita tidak boleh ninggalkan kendaraan karena nantinya ada pergeseran antrean,” ucap Taupik, sopir truk lainnya asal Bogor Jawa Barat.
Taufik sendiri sudah terbiasa dengan kondisi dermaga pelabuhan Padang Bai yang kerap kali rusak dan memicu antrean panjang tersebut. “Gak heran Mas, dermaga pelabuhan di Padang Bai ini memang langganan rusak. Jadi saya sudah terbiasa kalau di Padang Bai,” celotehnya sembari mengatakan dirinya akan menyeberang ke Lombok untuk mengantarkan muatan truknya ke Kota Mataram.
Supervisi PT ASDP Padang Bai, Nengah Arsa ketika ditemui mengaku dirinya tidak diizinkan untuk memberikan keterangan terkait kerusakan dermaga I tersebut. “Saya tidak diberikan izin untuk memberikan keterangan, silakan nanti sampean langsung konfirmasi sama Pak Manager!” elaknya.
Namun dari informasi yang diperoleh si lokasi, perbaikan dermaga I direncanakan akan memakan waktu hingga tiga hari ke depan. Sementara dari informasi petugas di lapangan, antrean panjang truk biasanya akan mengular sampai keluar areal parkir pelabuhan pada saat malam hingga menjelang subuh.
Sedangkan untuk mengantisipasi antrean panjang kendaraan pihak Badan pengelola Transportasi Darat (BPTD) sudah mengatur jadwal keberangkatan kapal termasuk memperpendek waktu bongkar muat kapal, dari awalnya 90 menit menjadi 80 menit. (004)