SEMARAPURA | patrolipost.com – Desa Adat Dalem Setra Batununggul kembali menggelar Kegiatan Bulan Bahasa Bali VI yang diselenggarakan di Balai Banjar Geria Tengah, Sabtu (10/2). Bulan Bahasa Bali 2024 yang bertajuk Jana Kerthi – Dharma Sadhu Nuraga ini dimeriahkan dengan belbagai kegiatan lomba.
Bendesa Alitan MDA Kecamatan Nusa Penida, I Wayan Sukla menyampaikan Kegiatan Bulan Bahasa Bali 2024 yang digelar merupakan bagian dari pelestarian dan menumbuhkembangkan aksara, sastra, dan Bahasa Bali di tengah masyarakat. Lebih lagi di Batununggul digarap secara maksimal berbeda dari desa adat lainya di Nusa Penida.
“Ini merupakan contoh bagi di desa adat yang lain bagai mana mengkemas secara apik tujuan dapat dan sekaligus menghibur masyarakat, “ ujarnya.
Dia berharap Bulan Bahasa Bali ini memberikan dampak yang signifikan dalam keharian terus menggemakan Bahasa Bali yang baik dan benar sesuai dengan kaidahnya, tatkala Nusa Penida berkembang sebagai daerah destinasi wisata tantangan berat akan terjadi melalui acara ini menumbuhkembangkan bahasa Bali menjadi tuan rumah di daerahnya.
“Kami berharap tiap tahunnya acara semakin meningkat porsi pelestarian dan keberlanjutan tidak semata dalam acara tetapi keseharian,“ tuturnya.
Ketua Panitia I Dewa Gede Ardha Kencana mengatakan gelaran Bulan Bahasa Bali kali ini dikemas dengan melibatkan penyanyi yang lagi hits dan juga penyanyi lawas yang kolaborasi ini memberikan nuansa yang menarik untuk penonton hadir. Secara keseluruhan kegiatan ini merupakan peningkatan kemampuan masyarakat dalam aksara, sastra, dan Bahasa Bali. Hal ini terlihat antusiasme peserta lomba yang berpartisipasi menyiapkan diri dengan sebaik mungkin.
“Kami mengkemas dengan sedemikan rupa unsur pelestarian dapat dan juga dari sesi hiburan juga dapat sehingga minat penonton yang hadir sangat tinggi,“ ujarnya.
Sementara Bendesa Desa Adat Dalem Setra Batunungul I Dewa Ketut Anom Astika upaya untuk menjaga kelestarian bahasa Bali di tengah arus modernisasi, penyelenggaraan berbagai event dalam Bulan Bahasa Bali dapat selalu mengundang antusiasme warga untuk mengikutinya terutama para generasi muda.
“Bahasa Bali adalah identitas dan ciri khas budaya Bali yang perlu dilestarikan. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa Bali dan mendorong mereka untuk menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari.
“Pada masa digital ini, banyak generasi muda yang mengenal budaya luar dan mulai lupa dengan budaya Bali. Maka, penting bagi kita untuk dapat selalu berusaha melestarikan budaya Bali, termasuk di dalamnya Bahasa Bali,”,” ujar Dewa Anom Astika.
Adapun jenis lomba yang diadakan meliputi mecepat, Ngwacen Palawakya Aksara Bali serta Masatua Bali dan undian nasabah LPD. Kegiatan ini ditutup dengan performance DJ Mahesa dan Penyanyi lawas Dewa Paris. (855)