BANGLI | patrolipost.com – Anggota DPRD Bangli, Dewa Suamba Adnyana menyentil pembagian uang jasa pelayananan (Jaspel) di RSU Bangli. Menurut politisi dari PDIP ini pembangian japel yang terjadi selama ini belum menunjukkan rasa keadilan atau terjadi ketimpangan bak tanah dengan langit. Kondisi ini tentu akan berpengaruh terhadap pelayanan.
Dewa Suamba mencontohkan seorang perawat yang keseharianya bersentuhan langsung dengan pasien dan kerap mendapat konplin, baik dari pasien maupun keluarga pasien justru untuk jasa yang diterima sangat kecil dibandingkan dengan seorang dokter yang tidak setiap hari menemui pasien.
“Perlu ada regulasi baru tentang Jaspel dan ini tantangan bagi direktur baru,” tegas politisi asal Desa Abuan, Kecamatan Susut ini.
Kata mantan pengacara ini, jika masalah pembagian Jaspel tidak dilakukan pembenahan maka akan berpengaruh terhadap pelayanan. Dewa Suamba menyadari untuk Jaspel tergantung dari penghasilan yang didapatkan.
“Lebih tepat kalau pembagian Jaspel mengacu pada kinerja karyawan,” jelas anggota komisi 1 DPRD Bangli ini.
Terpisah Direktur RSU Bangli, I Nyoman Arsana mengatakan, untuk masalah Jaspel ada tim yang menanganinya. Untuk saat ini masih tim yang lama dan pihaknya berencana akan membuat tim baru kaitannya untuk Jaspel.
“Yang jelas nanti ada komunikasi dan yang paling penting ada keterbukaan. Untuk Jaspel akan berbasis kinerja,” sebutnya.
Lanjutnya selama ini ada kesan penghasilan pegawai di RS Bangli sangat besar. Selain mendapat gaji dan TPP juga mendapat Jaspel. Namun demikian, kata dr Arsana, TPP yang diterima sebesar 70 persen dan Jaspel sebesar 30 persen.
“Untuk Jaspel tidak tetap, disesuaikan dengan pendapatan rumah sakit,” jelasnya sembari mangatakan RSU Bangli statusnya Badan Layanan Umum (BLU). (750)