BANGLI | patrolipost.com – Kondisi Pasar Kidul Bangli di sebelah Selatan semrawut. Pasalnya, banyak pedagang yang menyewa kios milik pribadi menjajakan dagangnya hingga ke atas trotoar bahkan melewati bahu jalan. Padahal bahu jalan itu digunakan untuk parkir kendaraan.
Akibatynya lalu lalang kendaraan menjadi terganggu. Sejauh ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh pihak terkait. Sementara itu para pedagang buah di lantai II Pasar Kidul kabarnya berencana melakukan demo karena keberadaan pedagang sejenis yang dibiarkan berjualan di bawah.
Menanggapi adanya pedagang yang berjualan sampai ke trotoar, Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda Negara saat dikonfirmasi mengatakan, areal berjualan para pedagang di bawah merupakan milik pribadi. Sehingga pihaknya selaku pengelola pasar tidak memiliki kewewenangan untuk mengaturnya.
“Mereka berjualan di lahan milik pribadi, kami pun tidak melakukan pungutan retribusi,” ungkapnya, Rabu (20/11).
Walaupun demikian, Jro Sabda mengaku sudah sempat mendatangi para pedagang yang pada intinya meminta agar tidak menggunakan akses trotoar untuk tempat menjajakan dagangan. “Kami akan turun untuk kembali memperingati pedagang, jika tetap membandel tentu kami akan meminta bantuan Satpol PP untuk melakukan penindakan,” tegas Jro Sabda Negara.
Sementara Sekretaris Satpol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Suryadarma mengatakan, penataan pedagang menjadi tanggung jawab kepala pasar. Sejatinya masalah keberadaan pedagang dan rencana pembangunan kios di lahan milik pribadi sempat diutarakannya dalam rapat dengan Disperindag dan turut dihadiri Kepala Pasar Kidul.
Dalam kesempatan itu kepala pasar mengatakan sudah sempat berkoordinasi dengan pemiik lahan. “Kalau sampai produk yang dijual seperti pedagang yang di lantai II, kami khawatir pedagang akan kembali turun dan dalam rapat, hal itu yang kami tekankan,” jelas pria asal Puri Susut ini.
Lanjut Agung Suryadarama, adanya pedagang yang menjajakan dagangan hingga di pelataran trotoar, merupakan tugas dari kepala pasar karena masih masuk areal pasar. Sejauh ini pihaknya belum sempat menyentuh hingga masuk sampai ke dalam areal pasar karena tanggung jawab ada di tangan kepala pasar.
“Beda halnya kalau ada pedagang berjualan di pinggir jalan utama atau di luar areal pasar, tentu sudah kami tindak. Kami sifatnya menunggu kalau diminta bantuan untuk melakukan penataan tentu kami siap membantunya,” ujar Agung Surya Darma.
Disamping itu dalam rapat pihaknya mengusulkan agar di depan pasar dibuatkan semacam peta atau denah pedagang. Tujuannya agar pengunjung pasar lebih mudah mencari atau membeli komoditi yang diinginkan.
“Dengan dibuatkannya peta atau denah pedagang, pengunjung tidak lagi kebingungan, mereka bisa langsung mencari lokasi komoditi yang ingin dibelinya,” sarannya.
Sementara beredar isu kalau pedagang buah yang menempati lantai II Pasar Kidul bakal demo, terkait keberadaan pedagang buah yang dibiarkan berjualan di bawah. Mereka mengaku omset jualannya menurun karena ada pedagang sejenis berjualan di bawah.
“Kami yang berjualan di atas merasa keberatan karena pedagang dibiarkan berjualan di bawah. Dulu kami waktu berjualan di bawah sampai dibawakan petugas agar mau berjualan di atas. Tidak adil kalau sekarang ada pedagang berjualan di bawah,” ujar salah seorang pedagang di lantai II. (750)