BANGLI | patrolipost.com – Dianggap tidak mumpuni, Ketua DPD Partai Nasdem Bangli, Ir Gede Tindih dilengserkan. Padahal selama menakhodai partai besutan Surya Paloh tersebut, Nasdem Bangli mampu meraih prestasi dengan menempatkan dua kader di legislatif.
Posisi Ketua DPD Nasdem Bangli kini dipegang Anak Agung Bagus Krisna Adipta Wardana yang nota bene mantan Ketua DPD Nasdem Bangli periode (2011-2015). Walaupun tidak lagi menududuki jabatan sebagai ketua, Gede Tindih tidak akan pindah atau menyeberang ke partai lain.
Kata Gede Tindih, posisi Ketua DPD Partai Nasdem Bangli sudah dipegangnya selama tujuh tahun (2014-2021). Untuk pergantian posisi ketua DPD dilakukan oleh Dewan Pinpinan Pusat (DPP) atas usulan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
”Pergantian kepengurusan dalam sebuah organisasi politik adalah hal yang wajar, untuk Partai Nasdem menganut sistim penunjukkan,” ujar anggota DPRD Bangli ini.
Lanjut politisi asal Desa Songan, Kintamani ini, selama mengabdi sebagai Ketua DPD Nasdem Bangli, pihaknya berhasil menempatkan dua kader di DPRD Bangli. ”Baru pada Pileg 2019 Partai Nasdem mampu menempatkan dua kader di legislatif,” jelas Ketua Fraksi Restorasi Hati Nurani ini.
Disinggung terkait pencopotannya sebagai Ketua DPD Nasdem Bangli, kata Gede Tindih kalau ditarik benang merahnya tidak bisa dilepas dari program DPP yakni menjaring masyarakat untuk menjadi kader partai lewat pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Nanti dari data KTP yang terkumpul akan dibuat KartuTanda Anggota (KTA) sebagai kader Nasdem.
”Untuk Bangli mendapat jatah sebanyak 3.900 kader baru,” ujarnya. Kamis (8/7/2021).
Lanjut Alumni Universitas Udayana ini terkait program tersebut pihaknya tidak mau asal comot KTP, dimana prinsipnya mereka yang mau bergabung adalah benar-benar datang dari kesadaran dirinya sendiri.
”Gerak kami menjaring kader juga terkendala situasi pandemi Covid-19, sehingga ruang gerak kami jadi terbatas,” sebutnya.
Karena pertimbangan tersebut maka pergerakan penjaringan kader menjadi lambat. Melihat kinerja akhirnya Ketua DPW Nasdem Bali, Julie Sutrisno Laiskodat mengeluarkan Surat Peringatan (SP).
”Untuk surat peringatan yang kami terima sampai tiga kali,” ungkapnya seraya menambahkan pasca dikeluarkan SP sejatinya terjadi trend meningkat untuk penjaringan kader, walaupun masih jauh dari kuota.
Selain itu kata Gede Tindih, pencopotan dirinya selaku Ketua DPD Nasdem Bangli kemungkinan DPW melihat dirinya sudah terlalu lama menduduki jabatan Ketua DPD Nasdem Bangli. Disamping itu DPW menganggap dirinya tidak mumpuni atau tidak standar dalam menakhodai Nasdem Bangli.
”Apa yang dilakukan DPW benar, karena mereka yang miliki kuasa,” tegas Gede Tindih.
Kepada penggantinya, Gede Tindih berharap memiliki kemampuan yang mumpuni sehingga mampu membesarkan partai.
”Ketua DPD levelnya setara bupati, sehingga harus memiliki wawasan yang luas,” ungkapnya.
Terpisah Ketua DPD Nasdem Bangli, Anak Agung Bagus Krisna Adipta Wardana mengatakan, Surat Keputusan (SK) dirinya sebagai Ketua DPD Nasdem Bangli telah turun dari DPP per 31 Mei 2021. Untuk proses pergantian melalui penunjukan.
”Mengacu hasil Kongres II di Jakarta, untuk pengisian posisi Ketua DPD dan DPW lewat penunjukan,“ sebut pria asal Puri Kilian, Puri Agung Bangli ini.
Sementara untuk struktur kepengurusan tidak ada pergantian, malah ada tambah pengurus. Dimana awalnya 17 pengurus mengacu aturan partai yang baru bertambah menjadi 36 pengurus.
”Kami sedang melakukan koordinasi dengan pengurus dan kader untuk penguatan pengurus,” kata Agung Dipta.
Disinggung untuk target, Agung Adpita optimis ada penambahan kursi untuk dewan period eke depan. ”Lewat penguatan kepengurusan serta intens turun ke masyarakat kami yakin target penambahan kursi untuk di DPRD bisa terealisasi,” sebutnya. (750)