NUSA DUA | patrolipost.com – Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya membuka even Travel Exchange (Travex) offline yang merupakan rangkaian dari penyelenggaraan pameran perjalanan wisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2024 di Bali International Convention Center Nusa Dua, Kamis, 13 Juni 2024.
Transaksi antara seller dan buyer pada ajang Bali Beyond Travel Fair 2024 dengan target Rp. 7,61 triliun. Travex yang digelar pada 13-14 Juni 2023 Itu, kata Mahendra Jaya memberikan manfaat bagi pelaku pariwisata dan masyarakat luas. Oleh sebab itu, ia berharap BBTF menjadi event yang digelar secara berkesinambungan.
“Karena seperti kita ketahui, pariwisata Bali bisa berkembang seperti saat ini berkat peran dari berbagai stakeholder pariwisata,” cetusnya.
Pj Gubernur juga mengingatkan agar pengembangan sektor pariwisata tetap mengedepankan upaya pelestarian kearifan lokal yang telah menyatu dengan masyarakat Bali.
“Bali harus tetap dijaga. Saya tak ingin anak-anak kita di kemudian hari mengetahui keindahan alam dan ragam budaya hanya dari dokumen seperti gambar, video atau cerita,” ujarnya.
Usai membuka Travex BBTF, Pj Gubernur Mahendra Jaya bersama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari dan didampingi Kadispar Bali Tjokorda Bagus Pemayun melakukan peninjauan ke sejumlah stand pameran.
Selain menyapa penjaga stand, ia juga mengingatkan sejumlah hal yang berkaitan dengan upaya meningkatkan daya saing seperti pentingnya memperhatikan kemasan produk.
Sebelumnya ajang BBTF 2024 dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury pada Rabu, 12 Juni 2024, dan akan berlangsung hingga 14 Juni 2024.
Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali yang juga selaku Ketua Panitia Penyelenggara BBTF 2024 I Putu Winastra menjelaskan, pameran tahun ini melibatkan 370 pembeli dari 45 negara.
Buyer itu datang dari negara-negara di Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Serikat. Sedangkan penjual paket pariwisata yang ikut dalam BBTF tahun ini mencapai 282, meliputi pelaku usaha dari delapan negara seperti Nepal, Timor Leste, China, Amerika Serikat, Malaysia, Afrika Selatan, Iran serta Indonesia.
Selain itu, ada 11 provinsi di Tanah Air yang ikut berpartisipasi sebagai penjual yaitu DKI Jakarta, NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Yogyakarta, NTT, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
Peserta BBTF tidak hanya perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan wisata, tetapi juga ragam usaha lain yang bergelut di bidang pertemuan/konferensi (MICE), penyelenggaraan kegiatan (EO), usaha pernikahan (WO) dan segmentasi korporasi.
“Selain bertujuan mendorong potensi ekonomi kreatif dan pariwisata tanah air, ajang pameran pariwisata ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas,” kata Winastra. (pp03)