JAKARTA | patrolipost.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan berencana mengirimkan bantuan kapal rumah sakit ke Palestina. Tapi sebelum dikirim ke sana, kapal rumah sakit milik TNI AL itu akan terlebih dahulu dicat menggunakan warna putih. Ini alasannya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Palestina Yang Mulia Dr Zuhair S.M. Al Shun, di kantor Kementerian Pertahanan di Jakarta. Dalam kesempatan itu, Menhan Prabowo menjanjikan bantuan kapal rumah sakit ke Palestina yang sedang berkonflik dengan Israel.
“Saya membahas rencana kita, tawaran kita untuk mengirim kapal rumah sakit, dan ini akan kita koordinasikan dengan pemerintah Mesir,” ungkap Prabowo dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan.
“Saya sudah lapor ke Bapak Presiden dan juga berkoordinasi dengan Menlu kita. Sebentar lagi saya akan berkoordinasi dengan Dubes Mesir untuk rincian bagaimana prosedur pengiriman kapal rumah sakit tersebut,” sambung Prabowo.
Menindaklanjuti rencana itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan segala sesuatunya. Dikatakan Ali, bantuan logistik dan bantuan obat-obatan sudah diterima dan dalam kondisi siap diberangkatkan, menunggu perintah lebih lanjut.
“Kita sudah siap, sewaktu-waktu kita diperintahkan berangkat, kita berangkat. Dan apa yang kita lakukan ini adalah utamanya untuk kemanusiaan,” bilang Ali dikutip dari situs resmi TNI.
“Kalau Mesir sudah memberi izin maka kapal akan berangkat,” sambungnya. Yang menarik, sembari menunggu izin, kapal rumah sakit dr Radjiman Wedyodiningrat 992 tersebut dicat ulang, dari sebelumnya berwarna abu-abu, menjadi warna putih. Hal itu dilakukan untuk mengikuti peraturan internasional.
“Sekarang kapal rumah sakit sedang sandar untuk dicat putih, karena sesuai aturan konvensi Jenewa dan San Remo Manual, seharusnya kapal rumah sakit dicat putih,” lanjut Ali
Spesifikasi KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992
Kapal rumah sakit Indonesia ini diluncurkan tahun 2022 lalu. Adapun penggunaan nama dr. Radjiman Wedyodiningrat, diberikan atas dasar pertimbangan seorang dokter yang mendapat gelar Pahlawan Nasional dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 mempunyai panjang kurang lebih 122 meter dan lebar 22 meter. Dengan bobot 11.394 ton, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan 18 knot. Kapal ini ini, selain untuk mendukung operasi laut, juga untuk pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kapasitas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 mampu membawa 163 ABK, pilot dan kru helikopter 18 orang, tamu VVIP 1 orang, staf medis 66 orang, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang. Kapal ini juga mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material 3 unit helikopter.
Kapal rumah sakit Indonesia KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 ini rencananya diberangkatkan ke perairan aman dekat Gaza, sebagai dukungan bidang kesehatan terhadap warga di Palestina yang menjadi korban perang. Kapal ini akan diberangkatkan apabila diizinkan oleh otoritas Mesir. (305/dtc)