Jembatan yang putus akibat erupsi Gunung Agung tidak diperbaiki hingga sekarang.
KARANGASEM | patrolipost.com – Cara kerja Dinas PUPR dalam menata kelola infrastruktur di Karangasem, khususnya pelebaran jalan lingkar Subagan, Kelurahan Subagan, Karangasem menjadi sorotan banyak pihak. Tidak hanya masyarakat yang mencibir, Pjs Bupati Karangasem, I Wayan Serinah juga menyayangkan kondisi itu.
Wajar Serinah kecewa dengan perencanaan Dinas PUPR tersebut. Pasalnya jalan lingkar Subagan, yakni jalan Salak, jalan Stroberi dan jalan seputar Subagan dengan panjang 1,3 Km itu, kondisinya masih sangat bagus dan belum layak untuk dilebarkan, terlebih jalan itu juga bukan merupakan jalan protokol lintas kecamatan.
Proyek “siluman” yang diduga mengandung muatan politik Pilkada ini, digarap menggunakan APBD Perubahan sebesar Rp 1,3 miliar. Terkait dugaan itu, Serinah enggan berkomentar. Tapi menyangkut pelebaran jalan lingkar Subagan tersebut, birokrat asal Desa Amertha Buana ini menilai sangat kurang tepat. Alasannya, jembatan Tukad Pati menghubungkan lalulintas jalan ke Desa Adat Asak dan Timbrah, yang sudah rusak sejak erupsi Gunung Agung 3 tahun lalu, sampai sekarang belum mendapat perbaikan.
“Jembatan yang mendesak untuk diperbaiki malah belum dibangun. Ini jalan yang masih mulus justru mendapatkan proyek pelebaran,” ucap Serinah, usai meninjau proyek pelebaran jalan lingkar Subagan dan jembatan Tukad Pati yang putus, Senin (23/11/20).
Serinah mengaku prihatin dengan kondisi itu. Terlebih dalam peninjauannya di lapangan, dia melihat salah seorang masyarakat terpaksa mengangkut hasil pertanian, seperti panen kelapa harus dipikul lewati jembatan darurat yang kondisinya sudah sangat keropos.
“Semestinya pembangunan jembatan sebagai akses jalan pertanian dan perekonomian masyarakat ini yang didahulukan, bukan sebaliknya jalan sudah mulus dilebarkan lagi,” sentil Serinah menutup. (wie)