BANGLI | patrolipost.com – Seekor anjing liar yang diduga rabies menggigit 6 warga Desa Bantang, Kecamatan Kintamani, pada Kamis (6/2/2025). Karena luka cukup parah dua korban gigitan dirujuk ke rumah sakit BMC Bangli, sedangkan 4 korban lain mendapat perawatan di Puskesmas Kintamani 3.
Kepala Desa Bantang Gede Sukajaya saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ada warga menjadi korban gigitan anjing yang diduga mengidap rabies. Sebanyak 6 warga menjadi korban gigitan anjing liar tersebut. Adapun korban gigitan yakni Ni Made Kundri (62), Ni Wayan Sopak (75), NI Kadek Tirta Bulansari (26) Ni Susari (64) I Gede Rudi Antara (27) dan I Kadek Jendra Saputra.
”Para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kintamani 3 untuk dapat perawatan,“ ujarnya, Jumat (7/2/2025).
Lanjut Gede Sukaya korban gigitan ada yang alami luka pada kaki dan pinggang serta luka lecet. Dua korban yakn NI Made Kundri dan Ni Wayan Sopak menderita luka cukup serius sehingga dirujuk ke RS BMC Bangli.
“Para korban sudah dapat Vaksin Anti Rabies dan seluruh korban sudah bisa pulang,” sebutnya.
Menurut Gede Sukajaya, dari rekaman CCTv milik warga, pada malam hari sebelum menggigit warga pada pagi hari, anjing liar tersebut sudah terdeteksi ada di wilayah Bantang. Pihaknya mendapat informasi ada warga Banjar Pengupetan didigigit anjing liar sekitar pukul 11.00 Wita.
Mendapat informasi pihaknya langsung menghubungi Satgas penanganan rabies untuk mengambil langkah pencegahan. Anjing liar yang diduga berasal dari hutan tersebut langsung diburu. Bahkan anjing tersebut sempat ditembak beberapa kali namun berhasil kabur. Setelah menggigit 6 warga akhirnya sekitar pukul 17.00 Wita anjing tersebut dapat dibunuh.
”Anjing diburu dari pukul 11.00 hingga pukul 17.00 Wita,” sebutnya.
Untuk memastikan apakah anjing liar tersebut terkontamninasi rabies maka sampel yakni organ otak anjing tersebut telah diambil petugas PPL dan Satgas untuk dibawa ke labolatorium.
Menyikapi kejadian tersebut, pihaknya setelah hari raya akan turun mengedukasi warga. Dimana warga diminta untuk tidak melepasliarkan anjing peliharaannya.
“Jika ditemukan anjing yang berkeliaran akan dieminasi. Oleh karena itu warga kami minta agar anjing dirantai, eliminasi kami lakukan demi keselamatan warga, bukan berarti kami tidak penyayang binatang,” jelasnya.
Disinggung vaksinasi, kata Gede Sukajaya memang rutin dilakukan setiap tahun oleh petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli.
“Kami yakin 100 persen, anjing yang menggigit warga terkontamniasi rabies,” kata Gede Sukajaya. (750)