SINGARAJA | patrolipost.com – Pelajar SMP berinsial IBK (15) meregang nyawa akibat ditusuk pisau pada bagian lehernya, Senin (12/4) sekitar pukul 18.30 Wita. Belum diketahui penyebab pasti peristiwa yang terjadi di gang Banjar Dinas Kelodan Desa Ringdikit Kecamatan Seririt tersebut.
Dugaan sementara, pelaku bernama Dewa Putu Andrew Basudewa (18) kesal karena sering dibuly korban. Saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Buleleng akibat mengalami luka cukup parah pada bagian lehernya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa sadis itu berawal saat korban IBK bermain game di depan rumahnya bersama dua temannya yang lain. Saat sedang asyik bermain game, datang pelaku Andrew Basudewa yang tercatat sebagai pelajar Kelas XII di sebuah SMA Swasta di Tangguwisia, Seririt, ikut bergabung dan menghampiri korban. Namun, tiba-tiba korban bersama dua temannya langsung meninggalkan pelaku yang membuat pelaku jengkel.
Selanjutnya pelaku mengikuti korban yang saat itu tengah menuju Pos Kamling. Dalam perjalanan pelaku dan korban berada di bagian belakang. Sementara saksi ada di depan. Saat kedua saksi sudah berada di Pos Kamling, pelaku kemudian mengeluarkan pisau dari sakunya dan langsung menusuk leher korban.
“Sebelum menusuk leher korban, pelaku telah mempersiapkan pisau yang disimpan di sakunya,” jelas Kapolsek Seririt Kompol I Gede Juli seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa.
Setelah peristiwa itu, korban berlari meminta pertolongan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka robek pada bagian leher sisi kanan. ”Dugaan sementara pelaku merasa dendam karena sering merasa dibuly korban,” imbuhnya.
Untuk menangani kasus tersebut, menurut Kompol Juli, sejumlah saksi telah diperiksa termasuk saksi pelapor tercatat atas nama Ida Bagus Putu Kemenuh (64) bersama dua saksi lain yang saat peristiwa kekerasan itu berlangsung sedang bersama korban.
“Korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Buleleng. Sementara pelaku sudah kami amankan bersama barang bukti berupa sebuah pisau,” tandasnya. (625)