Diduga Terbelit Masalah Asmara, Warga Songan Akhiri Hidup di Ujung Selendang

bunuh diri11
Petugas saat lakukan olah TKP kasus bunuh diri di Desa Songan, Kintamani. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Kasus bunuh diri kembali terjadi di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli. Kali ini ulah pati dilakukan oleh Jero Nyoman KA (21) asal Banjar Ulun Danu, Desa Songan A, Kintamani pada Senin (7/7/2025). Diduga Jero Nyoman KA mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena terbelit masalah asmara.

Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi kasus bunuh diri tersebut. ”Begitu mendapat laporan petugas kepolisian Polsek Kintamani langsung  turun ke lokasi  kejadian,” ujar Kompol Sukerna, Selasa (8/7/2025).

Bacaan Lainnya

Lanjut Kompol Sukerna, aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Jero Nyoman KA pertama kali diketahui oleh  orangtua korban yakni Jero Ketut Artana. Dimana saksi Jero Ketut Artana pada Senin (7/7) sekira pukul 09.00 Wita ke kamar korban dengan tujuan membangunkan korban untuk diajak makan. Namun saat itu kondisi pintu kamar terkunci dari dalam. Selanjutnya saksi mendorong pintu kamar dan dilihatnya dari sela-sela pintu posisi korban gantung diri.

“Saksi langsung berteriak minta tolong sambil memanggil I Wayan Sedang  yang saat itu melintas di depan rumah,” kata perwira asal Karangasem ini.

Selanjutnya saksi I Wayan Sedang mendobrak pintu kamar hingga terbuka dan didapati korban telah gantung diri gunakan selendang yang diikatkan pada paku yang tertancap di rangka jendela kamar.

“Saksi dan keluarga korban menurunkan korban guna memberi pertolongan,” sebut Kompol Sukerna.

Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Kintamani V  dan sampai di Puskesmas korban dinyatakan telah meninggal dunia.

“Pihak keluarga tidak percaya jika korban telah meninggal dunia dan dengan menggunakan mobil ambulance korban dilarikan Ke RSUD Bangli. Setelah dilakukan pemeriksaan tim medis RSUD Bangli korban dinyatakan telah meninggal dunia,” tegas Kompol Sukerna.

Dari hasil pemeriksaan jenazah oleh tim medis RSUD Bangli  ditemukan bekas jeratan di leher, livor mortis areal punggung dan ditemukan urine di celana serta tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah.

”Pihak keluarga menyatakan menerima kematian korban dan menganggap sebagai sebuah musibah dan pihak keluarga juga menolak dilakukan autopsi,” ungkap Kompol Sukerna.

Sementara motif korban nekat mengakhiri hidup, kata Kompol Sukerna diduga karena masalah asmara. Namun demikian Kompol Sukerna enggan memberikan keterangan lebih rinci masalah asmara dimaksud. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *