MANGUPURA | patrolipost.com – Bali dikenal memiliki taksu atau aura tersendiri, yang mampu memberikan kenyamanan dan inspirasi bagi setiap orang. Sehingga setiap upaya dan program yang positif akan berjalan ke arah kesuksesan dan keberhasilan.
Taksu dan vibrasi alam Bali memberikan vibrasi positif pada terlaksananya Rembuk Gerakan Indonesia Tertib yang mengangkat tema Budaya Tertib Menuju Indonesia Emas.
Dalam Gerakan Indonesia Tertib, Bali meraih apresiasi sebagai salah satu provinsi dengan Indeks Ketertiban Umum baik di Indonesia, bersama Provinsi Riau dan Kota Mataram, NTB yang mendapat penilaian di atas tujuh puluh.
“Sudah sepatutnya Bali jadi salah satu pilot project bagi Gerakan Indonesia Tertib ini,” kata staf ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi, Irjen Pol Andry Wibowo, di Kuta, Rabu, 3 Juli 2024.
Bali bersama Provinsi Riau dan Kota Mataram, NTB dikatakan Andry akan jadi tempat mengakselerasi parameter ketertiban umum seperti ketertiban berlalu lintas dan ketertiban administrasi kependudukan.
“Secara umum nilai yang diperoleh Bali di seluruh aspek penilaian berada di atas tujuh puluh. Jadi sudah sepatutnya Bali jadi salah satu pilot project bagi Gerakan Indonesia Tertib ini,” kata Andry.
Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menggelar acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Kuta, Kabupaten Badung pada Rabu, 3 Juli 2024.
Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengatakan, Pulau Dewata memiliki taksu. Aura yang ada mampu memberikan kenyamanan dan inspirasi tersendiri.
“Kalau di Bali, disebut Labda Karya, sukses dengan sempurna. Setiap upaya dan program yang positif akan berjalan ke arah kesuksesan dan keberhasilan,” kata Mahendra Jaya.
Bali dengan kearifan lokal yang mengakar kuat, memiliki modal besar dalam mewujudkan situasi yang aman, tertib, dan nyaman bagi siapapun.
Dalam kebiasaan sosial masyarakat Bali juga dikenal istilah ‘Shanti’ yang bermakna terwujudnya kedamaian. Kehidupan masyarakat Bali menyatu dengan budaya menjaga keharmonisan Tri Hita Karana.
Tiga unsur itu menyatukan keharmonisan hubungan dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia, dan keharmonisan hubungan dengan alam.
“Untuk menciptakan ketertiban secara menyeluruh maka perlu didahului dengan perubahan mindset,” ujarnya.
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengatakan gerakan ketertiban juga sebagai upaya menyambut bonus demografi Indonesia Emas 2045.
“Program Gerakan Indonesia Tertib itu bertujuan mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan,” kata Hadi Tjahjanto dalam konferensi video. (pp03)