DENPASAR | patrolipost.com – Nama I Gde Sumarjaya Linggih alias Demer kembali dipercaya masuk jajaran DPP Partai Golkar. Politikus senior asal Bali itu didaulat menjadi salah satu Ketua DPP Partai Golkar masa bakti 2019-2024. Ini adalah untuk periode kesekian Demer masuk jajaran DPP Partai Golkar.
Mengemban jabatan yang ada, Demer mengaku tidak kesulitan mengatur waktu. Ia siap menjalankan tugas baru ini, termasuk sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali serta sebagai anggota DPR RI di Senayan. Demer mengaku tidak akan kesulitan mengatur waktu.
“Gak sulit (mengatur waktu). Kita sama dengan menteri yang menjabat jadi pengurus partai,” kata Demer, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon di Denpasar, Kamis (15/1/2020).
Meski begitu, Demer tak menampik jika mengemban tugas sebagai Ketua DPP Partai Golkar, Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali serta Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, tentu akan banyak menyita waktu. Namun Demer siap memanfaatkan waktu di akhir pekan untuk menjalankan tugasnya sebagai pejabat partai.
“Jelas akan berkurang waktu di weekend untuk keluarga. Tetapi kebetulan saya sendiri sudah gak ada istri. Anak – anak juga sudah pada besar. Jadi tidak masalah menghabiskan waktu untuk mengurus partai di akhir pekan,” tandas Demer.
Diketahui, DPP Partai Golkar masa bakti 2019-2024 telah diumumkan. Dalam komposisi pengurus yang baru, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi 11 Wakil Ketua Umum, termasuk di antaranya adalah Azis Syamsuddin, Agus Gumiwang Kartasasmita, Rizal Malarangeng, Melchias Markus Mekeng, Nurul Arifin, Nurdin Halid hingga Bambang Soesatyo.
Selanjutnya, ada 40 nama yang duduk sebagai Ketua DPP Partai Golkar, dengan bidangnya masing-masing. Selain Demer, posisi tersebut juga diisi Meutya Hafidz, Nusron Wahid, dan lainnya. Sekjend DPP Partai Golkar tetap dipercayakan kepada Lodewijk F Paulus, didampingi 35 Wakil Sekjend. Adapun Bendahara Umum dipercayakan kepada Dito Ganinduto, didampingi 18 Wakil Bendahara Umum.
Selanjutnya Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dipercayakan kepada Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung, Ketua Dewan Penasehat Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, serta Ketua Dewan Etik Mohamad Hatta. (182)