BANGLI | patrolipost.com – Pencegahan penyebaran virus Covid-19 sedang gencar-gencarnya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli. Salah satunya melakukan penyemprotan cairan desinfektan dengan sasaran utama objek wisata dan fasilitas umum dan ruang publik.
Namun rencana penyemprotan cairan sisinfektan di Pasar Kidul Bangli justru membuat pedagang bingung. Karena kurang koordinasi terkait pelaksanaan penyemprotan membuat beberapa pedagang lebih awal menutup tempat usahanya, Rabu (18/3/2020).
Pantauan di Pasar Kidul, karena ketidaktahuan pedagang akan mekanisme penyemprotan, justru banyak pedagang lebih awal menutup tempat usahanya. Bahkan ada yang memilih untuk tidak buka dari pagi.
Menurut Agung Gangga, salah seorang pedagang, dia baru tahu akan dilakukan penyemprotan sekitar pukul 10.00 Wita. Pedagang yang berjualan sarana upacara ini sempat mendatangi kantor pengelola pasar. “Apa kami harus tutup karena ada kegiatan penyemprotan atau tetap buka seperti biasa, tolong disampaikan agar pedagang tidak bingung,” ujar Agung Gangga.
Sementara salah seorang petugas pengelola pasar, Mangku Duwungan mengatakan pemberitahuan akan dilakukan penyemprotan baru disampaikan pukul 10.00 Wita. Itu pun penyampaiannya lewat lisan dari petugas.
“Karena akan dilakukan penyemprotan pukul 11.00 Wita kami langsung umumkan ke pedagang, ternyata karena ketidaktahuan pedagang mekanisme penyemprotan, beberapa pedagang lebih memilih menutup tempat usahanya,” ujar Mangku Duwungan. Namun setelah diberi penjelasan, pedagang yang rencana pulang lebih awal tetap bertahan berjualan.
Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi mengatakan sebagai bentuk tindak lanjut surat edaran bupati terkait pencegahan penyebaran virus Corona, maka hari ini (Rabu) dilakukan penyemprotan di Pasar Kidul dan Pasar Loka Crana Bangli. Untuk titik-titik yang disemprot adalah titik yang memiliki mobilitas tinggi interaksi antara pedagang dan pembeli, dan tangga yang merupakan akses jalan menuju lantai II.
“Bukan barang dagangannya disemprot dan kami sudah imbau pedagang tetap berjualan seperti biasa,” ujar Kadis asal Dusun Metra, Desa Yangapi ini.
Untuk kegiatan penyemprotan pihaknya berkordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Untuk cairan disinfektan dan petugas yang melakukan penyemprotan disiapkan BPBD,” sebut Wayan Gunawan.
Di lain pihak Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiradana mengatakan untuk kegiatan penyemprotan menyasar beberapa objek wisata, seperti objek wisata Desa Penglipuran dan Pura Kehen Bangli. Sementara untuk fasilitas umum penyemprotan dilakukan di Pasar Kidul dan Loka Crana.
Disamping itu penyemprotan dilakukan di pusat pemerintahan yakni di kantor Pemkab Bangli dan tak ketinggalan rumah jabatan Bupati Bangli. ”Untuk kegiatan penyemprotan kami menggandeng BPBD Bali,” ujar Ketut Gede Wiradana.
Sebut Gede Wiradana, cairan disinfektan berikut alat penyemprot (sprayer) disediakan langsung oleh BPBD Bali. ”Kami hanya mendampingi pelaksanaannya saja, baik cairan dan alat penyemprot disediakan BPBD Bali,” tukasnya. (750)